Selasa, 2 Desember 2014, 12 orang frater yang akan menerima sakramen Tahbisan pada 8 Desember 2014 di Gereja Keluarga Kudus , Cibinong, Keuskupan Bogor mendapatkan kesempatan emas untuk audiensi bersama dengan Nuncio Mgr. Antonio Guido Filipazi. Di dampingi Uskup Bogor, Mgr. Paskalis Bruno Syukur, kedua belas frater tersebut bak dua belas rasul yang hendak menerima peneguhan iman untuk menjadi pewarta Kerajaan Allah pada masa kini. Selama satu jam kami semua disambut dengan begitu ramah dan penuh sukacita baik oleh Nuncio.
Dalam kesempatan yang membahagiakan ini, terlebih bagi para calon tertahbis, sebelum Nuncio turut serta dalam upacara tahbisan nanti, Nuncio ingin mengenal dan berbincang-bincang bersama para frater yang akan ditahbiskan tersebut. Perkenalan diri masing-masing frater yang umumnya berciri khas sangat formal (menyebutkan nama dan asal biara/seminari) justru tidak demikian. Dengan penuh perhatian, satu per satu frater saat perkenalan diri Nuncio selalu memberikan respon atas tempat para frater berasal di mana beliau sempat memiliki pengalaman di keuskupan–keuskupan atau tempat yang pernah ia kunjungi. Hal ini menunjukkan betapa Nuncio memiliki kesan yang mendalam terhadap setiap tempat yang beliau kunjungi. Beliau pun sempat bertanya mengenai tempat tugas selanjutnya setelah para frater ini ditahbiskan. Beberapa frater menyampaikan tempat mereka bertugas setelah tahbisan kelak. Beberapa di antaranya belum mengetahui tempat tugas yang baru. Nuncio mengatakannya dengan istilah “ It’s still a mystery. It will be opened up on the right time”. Gelak tawa pun mewarnai audiensi ini.
Dalam audiensi ini Nuncio mengajak para tertahbis ini untuk menjadi pewarta Kerajaan Allah pada masa kini yang penuh sukacita. Sebelum berpanjang lebar memberikan nasihat rohaninya, beliau mengatakan “Wait on Monday. Because it will be my homily for you the future priest and also for all the priest who present on the Ordination”. ”So it’s still a mystery !”, celetuk seorang Frater. Suasana pun menjadi begitu penuh kehangatan dan keakraban.
Tentu saja perjumpaan selama satu jam ini penuh dengan inspirasi dan bekal rohani karena Nuncio pun memberikan nasihat, pendapat dan bahkan sharing pribadinya sebagai seorang imam. Demikianpun dengan Mgr. Paskalis yang juga memberikan ide-ide dan harapan-harapannya terhadap para calon tertahbis ini. Nuncio dan Mgr. Paskalis memberikan kesempatan kepada kami untuk bertanya hal apapun. Kesempatan tersebut pun kami gunakan untuk bertanya perihal pengalaman para frater saat bermisi dalam konteks budaya yang kuat, soal keluarga dan kehidupan para gembala umat. Beliau pun berbagi kiat untuk menjaga kesetiaan terhadap panggilan. Satu hal yang jangan ditinggalkan adalah kehidupan doa. Sesibuk apapun pelayanan seorang imam (juga diakon), ia tidak boleh kehilangan semangat doa pribadinya.
Perjumpaan selama satu jam ini ditutup dengan berfoto bersama. Satu humor sebelum berfoto, Nuncio menyampaikan : “In Indonesia there’s are eight sacraments. Taking a photo is the last one”. Kegiatan para pastor saat berkotbah akan menjadi nyata saat ada fotonya. Demikian ungkapnya. Usai acara berfoto bersama, beliau memberikan kami semua souvenir khusus yang berisi salib, Rosario dan foto Paus Fransiskus.
Sungguh sebuah anugerah yang luar biasa dan hari yang penuh sukacita.
elamat mempersiapkan diri untuk menerima tahbisan. Saya berdoa untuk Anda sekalian.
Terima kasih Romo Markus Lukas