Bogor, 15 Mei 2016, Komisi Kateketik bekerjasama dengan Komisi Komunikasi Sosial Keuskupan Bogor menyelenggarakan Workshop Jurnalistik dan Pembuatan Film Pendek dengan tema “Berkatekese dengan Gadget”. Peserta yang hadir adalah perwakilan para katekis dan KomSos dari masing-masing Paroki sekeuskupan Bogor. Kegiatan ini dihadiri oleh 35 orang peserta yang berasal dari 16 Paroki sekeuskupan Bogor ini dimulai pukul 09.00 dan berakhir pukul 17.30, bertempat di Gedung Pusat Pastoral Keuskupan Bogor. Peserta yang hadir sangat bervariatif dari yang muda hingga dewasa. Kegiatan dibuka oleh Fr. Jeremias Uskono mewakili RD. Andreas Bramantyo selaku Ketua Komisi Katekeketik yang berhalangan hadir. Kemudian dilanjutkan dengan sambutan oleh RD. Yustinus Joned, yang berpesan bahwa “Kita umat harus bisa berinovasi dengan Dunia Digital!”.
Workshop yang terbilang singkat ini diisi materi oleh seorang Jurnalis berpengalaman, Bpk. Reno Permana. Beliau pernah bergabung dengan Metro TV kurang lebih 12 tahun. Kini, beliau sebagai konsultan pertelevisian dan seorang Jurnalis lepas. Pada materinya, ia membahas mengenai jurnalistik pertelevisian dan pembuatan film pendek. Ia menggambarkan bahwa dunia jurnalistik khususnya pertelevisian sangat penting dalam pendidikan karakter bangsa. “Ketika kita membuat suatu berita, iklan, film, dan hal lain dalam televisi harus memiliki nilai edukatif, bukan hanya sekedar komersil dan informatif.” Ungkap pria yang tinggal di BSD ini. Peserta juga diajarkan cara mengambil gambar dengan smartphone yang baik, kemudian cara mengedit film, dan juga caranya produksi acara pertelevisian.
Setelah makan siang, peserta dibagi dalam 5 kelompok yang ditugaskan memproduksi suatu film, wawancara, atau liputan di lingkungan sekitar. Harapan panitia yaitu, peserta dapat membuat suatu film yang utuh bagi umat untuk katekese dalam Paroki. Terlihat antusias dari raut wajah peserta ketika mereka bersinergi dengan kelompok-kelompok. “Suatu pengalaman yang luar biasa bahwa, KOMKAT dan KOMSOS bekerja sama untuk pelatihan semacam ini. Saya rasa harus ada kegiatan ini terus menerus dan jangan sampai di sini. Sama satu lagi, agar ada persiapan yang lebih matang dalam kegiatan ini. “tutur Ibu Astaningrum sebagai peserta.
Pada kesempatan ini Mgr. Paskalis Bruno Syukur menyapa para peserta disela kegiatan beliau mengisi seminar di ruang yang lain. Beliau menyampaikan “saya berharap, agar umat tidak gaptek dan mampu memanfaatkan kemajuan teknologi. “saya rasa umat harus ada pengembangan katekese sebelum Perayaan ekaristi dimulai. Mungkin membantu menjelaskan, ‘apa itu misa, ‘siapa Yesus? Dan lain-lain!”. Kegiatan ini berjalan dengan lancar, dan akan dilaksanakan secara berkala pada kesempatan berikutnya. Kegiatan workshop ini dilaksanakan dalam rangka mengisi program kerja lintas komisi yang diadakan setahun sekali. Peserta diberikan tugas yaitu membuat film khusus yang bertema sesuai dengan kitab suci. Peserta yang hadir terdiri dari Paroki Herkulanus, Paroki Markus, Paroki Mathias, Paroki Thomas Kelapa Dua. Sedangkan dari Dekenat Selatan, Paroki Cianjur, Paroki Cibadak, dan Paroki Sukabumi. Dekenat Tengah, Paroki Katedral, Paroki Semplak, Paroki Sukaraja, Paroki Kota Wisata, Paroki Parung, paroki Megamendung. Sedangkat Dekenat Barat, paroki Serang dan Paroki Rangkas Bitung. Maka, Paroki yang tidak hadir diwakilkan panitia untuk ambil undian.
Pada pukul 17.30, kegiatan ditutup dengan ‘review’ kegiatan hari ini dan doa dari RD. Joned. Setelah sesi foto, peserta dibagikan sertifikat sebagai bentuk keterlibatan dalam kegiatan ini. (Rafael de Deo)