KOMPAK Disabilitas Bogor Gelar Technical Meeting untuk Persiapan PHDI

Loading

Bogor-keuskupanbogor.org: Untuk menyambut Peringatan Hari Disabilitas International (PHDI) Keuskupan Bogor pada bulan Desember, mulai November ini KOMPAK Disabilitas Bogor mengadakan serangkaian technical meeting bagi para usher dan volunteer. Setiap hari Minggu, para usher dan volunteer berkumpul untuk mempersiapkan diri agar mampu mendampingi para UBK di hari H nanti. Pertemuan untuk technical meeting (TM) yang ke-3 diselenggarakan pada Minggu, 18 November 2018 bertempat di SD Budi Mulia Bogor. TM 3 ini merupakan lanjutan dari TM 2 yang sebelumnya dilaksanakan di Gereja St. Paulus, Depok.

Para usher melakukan praktik pendampingan UBK Netra.
Lucu tapi mengena

Agenda dari TM 3 adalah Praktik Kekhususan Netra. Dalam kegiatan ini, para usher yang nantinya akan bertugas untuk mendampingi UBK Netra berlatih dengan cara menuntun volunteer yang matanya ditutup, seolah mereka adalah UBK Netra. Mereka berjalan dari Gedung Puspas menuju Stasiun Bogor, menaiki tangga jembatan penyebrangan stasiun, kemudian berputar dan kembali menuju SD Budi Mulia. Setelah mereka kembali, acara dilanjutkan dengan sharing para usher. Dari hasil sharing, semua usher setuju bahwa menjadi pendamping netra memerlukan kesabaran yang tinggi. Banyak rintangan yang harus mereka hadapi ketika mereka berjalan, misalnya pedagang maupun masyarakat yang lalu-lalang.

Beberapa usher juga membagikan beragam kejadian unik yang mereka alami, seperti ketika para usher memberikan instruksi yang kurang pas, sehingga ada volunteer yang kakinya tercebur ke dalam genangan air. Ada juga kejadian lucu ketika volunteer diminta usher untuk melangkah lebar, namun usher tidak memberitahukan bahwa mereka hanya perlu melakukan satu kali langkah lebar. Akibatnya, volunteer yang menjadi peraga UBK netra tersebut pun terus berjalan dengan langkah besar. Bahkan ada juga volunteer yang diminta menunggu dengan berpegangan pada tiang listrik, namun mereka malah memegang tangan seorang bapak security. Pengalaman-pengalaman lucu tersebut berhasil menyadarkan seluruh usher dan volunteer untuk memberikan instruksi sejelas mungkin pada hari pelaksanaannya nanti. Setelah sharing, acara dilanjutkan dengan makan siang yang diawali dengan doa oleh Frater Anggi, kemudian ice breaking dengan menari bersama.

Sharing dari para usher dan volunteer.
Harus percaya

Selepas makan siang, para volunteer yang menjadi peraga netra juga membagikan kesan-kesan mereka saat praktik pendampingan. Para volunteer menyampaikan satu pesan penting dari pergaaan tersebut, yakni bahwa mereka harus percaya dengan siapapun yang menuntun mereka, walaupun ada beberapa peristiwa yang kurang menyenangkan sepanjang perjalanan. Kepercayaan inilah yang harus didapatkan para usher dari UBK netra nantinya.

Setelah sharing dari para volunteer, pendiri KOMPAK Disabilitas Shenny Chaniaraga juga menyampaikan beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk mendampingi UBK di hari H. Ia juga berpesan kepada para usher, khususnya para usher untuk UBK netra, kapanpun mereka bertemu dengan tunanetra, mereka bisa menawarkan bantuan untuk mengantar ke lokasi yang terdekat. Acara TM 3 kemudian ditutup dengan pengumuman jadwal TM 4 dan doa Bapa Kami dalam bahasa isyarat.

PHDI diprakarsai oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada tahun 1992, dan diperingati setiap tanggal 3 Desember. PHDI akan digelar untuk kedua kalinya di Keuskupan Bogor pada 9 Desember 2018. KOMPAK Disabilitas Keuskupan Bogor mengundang seluruh umat Keuskupan Bogor untuk mengajak teman, keluarga, dan kerabat Anda yang berkebutuhan khusus untuk mengikuti kegiatan ini. Informasi lebih lanjut dapat dilihat dalam poster di bawah ini. (Isabella Jany/Komsos Keuskupan Bogor)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

error: Content is protected !!