Depok – komsoskeuskupanbogor.org : Bertempat di Gedung Pastoral Gereja Paroki St. Paulus, Kompak Disabilitas menyelenggarakan Pelatihan Bahasa Isyarat untuk Perayaan Ekaristi (Rabu, 19/06/2019). Pelatihan ini diberikan kepada para 25 relawan Kompak (Komunitas Orang Mau Pelajari Ajaran Kristus) untuk yang berdomisili di area Jagakarsa, Dekanat Utara, Cibinong, dan Bogor. Selain di Keuskupan Bogor, kegiatan serupa juga diselenggarakan di Paroki Hati Kudus – Kramat, Keuskupan Agung Jakarta (jumat,21/06/2019).
Dalam pembukaan, Kak Sheny menjelaskan bahwa sudah semakin banyak Paroki yang membuka diri untuk UBK dan ini menyebabkan meningkatnya permintaan interpreter agar UBK lebih memahami dan menghayati Ekaristi, inilah dasar penyelenggaraan pelatihan yang meliputi tiga kalompok Bahasa Isyarat (ASL, SIBI, BISINDO) ini harus diikuti secara penuh selama 14 minggu karena satu kali tidak hadir maka akan sangat ketinggalan banyak dan juga mengingat tingginya kebutuhan interpreter.
Pater Goris, Pastor Paroki St. Paulus, dalam pembukaan sempat menceritakan bagaimana sewaktu tugas di Thailand, bergantian memimpin dan mengikuti Misa dengan Pastor yang Tuna Wicara sekaligus Rungu. UBK memiliki hak yang sama dengan Umat pada umumnya, Pater Goris sangat bersyukur bahwa ada yang terketuk dan merelakan hati serta waktu untuk peduli dan melayani UBK sesuai dengan inti iman Katolik. Beliau berpesan:
- Harus mempunyai cinta untuk mengetahui sesuatu dan memelajari sampai tuntas;
- Tidak ada yang tidak mungkin di dalam Tuhan karena di dalam Tuhan tidak ada keterbatasan (Pater Agung, Pastor Paroki Hati Kudus – Kramat juga pernah menyampaikan hal yang sama);
- Karya pelayanan ini adalah sesuatu yang tidak dapat ditunda dalam upaya meng-Kristus-kan (membawa Kristus kepada) seluruh Umat;
- Paroki St. Paulus sangat terbuka untuk memfasilitasi, silakan dimanfaatkan.
(Clara)