Cilangkap – keuskupanbogor.org : Panggilan keikutsertaan manusia dalam sejarah keselamatan salah satunya ditampilkan dalam kisah kelahiran Yesus. Maria dan Yusuf menjadi dua tokoh penting dalam peristiwa agung ini.
Injil Matius hari ini menggambarkan kebimbangan hati Yusuf saat mau menerima Maria. Namun Yusuf tak menghindar. Ia terus tuntaskan panggilan dan perutusan Ilahi ini.
Dihadapan sekurangnya 30 orang anggota TNI dan ASN di Kapel Santa Maria Fatima, Kawasan Mabes TNI Cilangkap (Rabu, 18/12), Romo David memberikan homili berdasarkan kisah panggilan dan pengabdian Yusuf dan Maria.
Dalam tugas keseharian sebagai abdi negara, tak jarang kita mungkin sering mangkir, menghindar, menawar-nawar dan bahkan lalai dalam tugas dan tunggung jawab.
Belajar dari kisah Santo Yusuf yang mengalami kebimbangan, ia membuka diri pada Tuhan dan akhirnya Yusuf pun berani melangkah dan mengambil resiko besar. Ia yakin bahwa Tuhan menyertainya. Tugas berat tetapi didalamnya ada berkat.
Dalam gelaran Misa yang diselenggarakan sebagai progam dari Denma Mabes TNI ini, imam yang bertugas di Paroki St. Thomas Mako Brimob ini mengajak agar kita termotivasi dan berhati-hati ketika menolak tugas.
“Hati-hati menolak, bisa jadi yang Anda tolak adalah berkat dan rahmat”, tutur imam yang juga lulusan UNHAN ini. Yusuf berani mempertaruhkan nama baik dan harga dirinya demi tugas ilahi. Ia yakin ada berkat penyertaan Tuhan dalam tugas yang berat ini.
Sebagai pengikut Kritus, Tuhan tidak menjanjikan hidup kita semakin mudah bahkan bisa jadi semakin berat. Tetapi ingatlah bahwa Tuhan menjanjikan penyertaan dan berkat-Nya pun selalu baru. Tidak pernah berkat bekas atau sisa- sisa kemarin.
Misa yang berlangsung selama kurang lebih satu jam ini disusul kemudian dengan pemberian pelayanan Sakramen Tobat. Dalam rangka mempersiapkan Natal maka persiapan batin pun tidak boleh dilalaikan.
Selamat mempersiapkan Natal dan mari terus mengabdi Tuhan dan bangsa ini dengan tetap berjalan dalam iman yang benar, kuat dan mantap dalam Kristus.
(RD David)