Ia Jadikan Segalanya Baik

Loading

Renungan Harian
Jumat, 14 Februari 2020
Pw. Santo Sirilus, Pertapa dan Metodius, Uskup
Bacaan : 1Raj. 11:29-32;12:19 ; Mzm. 81:10-11ab.12-13.14-15
Injil : Markus 7:31-37

Hal yang terlambat kita sadari dan sering kita lupakan ialah berterima kasih atau bersyukur. Betapa sulitnya orang untuk mengucap syukur atau terima kasih bisa jadi karena lupa atau bahkan merasa tidak perlu dan tidak penting. Jika demikian kapan kita akan mengucap syukur atau jangan -jangan kita lupa dan tidak pernah sempat untuk bersyukur ?

Injil Markus hari ini menggambarkan hal yang sebenarnya bisa dilakukan jika kita memiliki kesulitan untuk mengucapkan syukur kepada sesama dan juga Tuhan sebagai Sang Pencipta. Ada kalimat yang menarik dari banyak orang yang memuji Yesus yakni ‘Ia menjadikan segala-galanya baik’. Mengapa ? Bukan terlihat biasa saja dan justru luar biasa.

Yesus kembali menegaskan bahwa Ia adalah anak Allah yang penuh kuasa sehingga banyak orang berkata demikian. Tetapi, lebih dari itu ialah kebaikan Yesus untuk menjadikan orang yang tuli dan sulit bicara itu menjadi sembuh kembali.

Ada beberapa hal yang bisa kita ambil yakni tentang kemauan dan tujuan baik-Nya untuk menyembuhkan orang lain. Ungkapan banyak orang itu juga menyadarkan kita betapa pentingnya untuk bersyukur dan berterimakasih atas segala pertolongan apapun yang kita terima dari-Nya

Saudara-saudari terkasih, sekali lagi Yesus mengingatkan kita akan yang namanya pertolongan itu akan kita dapatkan karena kita tidak dibiarkan-Nya sendirian. Dengan kata lain Yesus ingin menjadikan segalanya menjadi baik dan untuk itu juga kita ada dunia yakni memberikan seperti apa yang diberikan oleh Yesus untuk mereka yang membutuhkan.

Tidak lupa juga karena kita tentu akan suatu saat diberi, oleh karena itu hendaklah kita bersyukur dan berterimakasih atas segala yang kita terima dari siapapun orang yang baik kepada kita. 

Kita juga bisa mengambil teladan dari Santo Sirilus dan Metodius yang Gereja peringati pada hari ini. Mereka rela meninggalkan segalanya demi cintanya kepada Yesus. Mereka mensyukuri dan berusaha membalas cinta Yesus dengan mencintai Yesus serta menjadi misionaris untuk mewartakan iman akan Kristus.

Kita bisa melakukannya karena kita juga murid yang dikasihi-Nya dan kasih itu kita miliki dan bisa terwujud kalau kita mewujudkannya untuk orang lain. Tuhan Memberkati.

Tuhan Yesus Kristus, ajarilah kami untuk senantiasa bersyukur dan berterima kasih atas segala rahmat yang telah Engkau anugerahkan kepada kami. Semoga kami mampu menjadi berkat pula untuk orang lain. Amin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

error: Content is protected !!