Temu Komisi PSE Regio Jawa Membahas Arah Dasar PSE KWI

Loading

Jakarta–Keuskupan: Pada tanggal 8–10 Maret 2018, Komisi Pengembangan Sosial Ekonomi (PSE) Regio Jawa mengadakan pertemuan di Keuskupan Agung Jakarta. Pokok bahasan dalam pertemuan kali ini berkaitan dengan Arah Dasar (ARDAS) PSE KWI.

Pertemuan dibuka dengan Perayaan Ekaristi yang dipimpin oleh Ketua Komisi PSE KWI Mgr. John Philip Saklil, didampingi oleh Sekretaris PSE KWI Pastor Ewaldus serta Koordinator PSE Regio Jawa Pastor Aloysius Widya. Setelah dibuka dengan perayaan Ekaristi, Pastor Aloysius membuka acara dengan memaparkan tujuan dari pertemuan PSE Regio Jawa ini, yakni:

  1. Menyosialisasikan pedoman dan arah dasar PSE KWI 2018–2022,
  2. Memberi dukungan kepada Komisi PSE KWI dalam mengimplementasikan visi PSE KWI,
  3. Menemukan sinergitas dalam gerak pastoral keuskupan, yakni melalui penyusunan proposal program yang diselaraskan dengan ARDAS PSE KWI, dan
  4. Meningkatkan kapasitas para ketua Komisi PSE dan penggerak/pengurus PSE Keuskupan sesuai dengan pedoman program dan visi PSE KWI 2018-2022.
Mengembalikan Sumber Hak Hidup

Mgr. John Philip membimbing peserta memasuki pembahasan tema utama pertemuan. Dalam pengantarnya, Mgr. John mengimbau para aktivis PSE tahun 2018–2022 untuk memberi penekanan pada pengembalian dan pengolahan sumber hak hidup dalam tiap kegiatannya.

Mgr. John Philip juga mengungkapkan bahwa ia memiliki keprihatinan kepada orang-orang yang sumber hak hidupnya telah dirampas oleh orang lain. Perampasan tersebut menjadikan orang tersebut hidup sebagai orang asing di tanah kelahirannya. Mereka tidak memiliki apa-apa lagi dan mengalami kebingungan pula, karena tidak ada tempat untuk menggantungkan hidupnya secara layak.

Merancang Program Berbasis Kerangka Kerja Hasil

Pada hari kedua, Pastor Ewaldus menyampaikan beberapa hal seputar panduan yang terdapat dalam buku ARDAS.

Pertamapenekanan prinsip ‘PSE adalah kita, dan kita adalah PSE’. Kedua, penjabaran mengenai ARDAS  gerakan komisi PSE–KWI 2018–2022, yaitu Melindungi dan Mengelola Sumber Hak Hidup Ekonomi Masyarakat Lokal. Hal ketiga serta keempat berkaitan dengan Program Kerja Strategis sebagai basis implementasi arah gerakan.

Setelah pemaparan dari Pastor Ewaldus, pertemuan dilanjutkan dengan pemaparan tentang Program Kerja Strategis Kerasulan PSE. Di dalam program kerja tersebut, terdapat sebuah kerangka kerja hasil yang dapat menjadi acuan pembuatan suatu program.

Kerangka kerja hasil tersebut meliputi:

  1. Goal,
  2. Objective,
  3. Outcome, dan
  4. Output.

Dengan menggunakan kerangka kerja hasil tersebut, setiap program diharapkan dapat benar-benar memberikan dampak yang berkelanjutan. Setelah dibekali dengan Program Kerja Strategis Kerasulan PSE, setiap keuskupan diberi kesempatan untuk mendiskusikan program masing-masing. Tiap keuskupan diminta untuk merumuskan program dengan sasaran yang konkret dan benar-benar mendesak untuk dilaksanakan.

Saling Belajar

Pada hari terakhir, setiap keuskupan mempresentasikan hasil diskusi yang dilakukan di hari sebelumnya, yakni mengenai program unggulan yang akan diajukan sebagai bentuk proposal ke Komisi PSE KWI. Dari presentasi tersebut, setiap keuskupan menyadari bahwa ternyata masalah yang ada di tiap keuskupan sebenarnya tidak berbeda jauh, meski memiliki corak khasnya sendiri. Dengan diskusi dan sharing pengalaman yang terjalin sepanjang pertemuan, tiap keuskupan pun semakin siap mengimplementasikan program-program di keuskupan masing-masing. (RD. Gregorius Agus Edy Cahyono/PSE Keuskupan Bogor)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

error: Content is protected !!