Waspada Bila Iman Tidak Bercahaya

“Dan jikalau seorang mendengar perkataan-Ku, tetapi tidak melakukannya, bukan Aku yang menjadi hakimnya, sebab Aku datang bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya. Barangsiapa menolak Aku, dan tidak menerima perkataan-Ku, ia sudah ada hakimnya, yaitu firman yang telah Kukatakan; itulah yang akan menjadi hakimnya pada akhir zaman. (Yohanes 12 : 47-48)

Renungan Harian
Rabu, 15 Mei 2019
Pekan Paskah IV
Bacaan : Kis 12:24 – 13:5a, Mazmur 67:2-3.5.6.8, Yoh 12:44-50

Dalam sebuah brosur atau petunjuk penggunaan obat selalu tertera informasi “peringatan” untuk menghindarkan kesalahan penggunaan obat. Di satu sisi obat itu menyembuhkan tetapi juga ada kewaspadaan yang harus diperhatikan. Kelalaian dan ketidakpedulian terhadap petunjuk “peringatan” akan berakibat fatal.

Dalam bacaan Injil hari ini, Yesus memberikan sebuah petunjuk peringatann bagi orang-orang yang tidak percaya kepada-Nya. Bukan hanya sekedar tidak percaya, tetapi hal ini juga berlaku bagi orang-orang yang tidak melakukan perkataan-Nya. Yesus diutus Bapa menjadi penyelamat; menjadi terang agar manusia tidak hidup dalam kegelapan. Ia tidak datang untuk menghakimi manusia, tetapi memberikan petunjuk jalan hidup kekal.

Refleksi hidup beriman kita akhirnya dihantarkan pada sebuah pertanyaan apakah hidup beriman kita sudah berada dalam sisi terang? Teringat dengan peristiwa cahaya dalam perayaan Paskah pun saat dibaptis kita menerima terang Kristus, masihkah terang itu besinar atau jangan-jangan mulai redup? Hidup sebagai pengikut Yesus dihantar pada terang artinya kita diajak meninggalkan kegelapan hidup.

Tuhan semoga hidup berimanku semakin terang sehingga terang itu pun mampu terpancar dalam lingkungan sekitarku. Amin (RD David)