KMKI Keuskupan Bogor Sosialisasikan Nomenklatur Baru dan Program Kerja 2026

KEUSKUPANBOGOR.ORG – Karya Misi Kepausan Indonesia (KMKI) Keuskupan Bogor mengadakan Rapat Sosialisasi Program Kerja pada hari Sabtu, 25 Oktober 2025 bertempat di Aula Magnificat, Gedung Pusat Pastoral Keuskupan Bogor. Kegiatan ini dihadiri oleh para Kakak Pendamping SEKAMI Sekeuskupan Bogor. Kegiatan pertemuan ini bertujuan untuk mensosialisasikan perubahan nomenklatur, pedoman pastoral, serta program kerja KMKI yang akan menjadi acuan bagi seluruh pengurus SEKAMI paroki-paroki di Keuskupan Bogor dalam melaksanakan karya pelayanan dan misi di tahun mendatang.

RD Yosef Irianto Segu selaku Direktur Diosesan (Dirdios) KMKI Keuskupan Bogor menyampaikan pentingnya sosialisasi program kerja agar setiap paroki memiliki pedoman yang sama dalam merancang kegiatan dan menyusun anggaran.


“Program kerja ini menjadi acuan bersama, sekaligus memperkuat kerja sama antar komisi di Keuskupan Bogor,” ungkap Romo Segu.

Perubahan Nomenklatur KKI Menjadi KMKI

Pada sesi pertama, Romo Segu membahas mengenai perubahan nomenklatur Karya Kepausan Indonesia (KKI) menjadi Karya Misi Kepausan Indonesia (KMKI) sesuai dengan Surat Keputusan No. 423/KMKI-VIII/2025 yang diterbitkan oleh Sekretariat Nasional KMKI. 

Dalam surat keputusan tersebut disampaikan perubahan yang menegaskan kembali identitas Karya Misi Kepausan Indonesia (KMKI) sebagai bagian dari Pontifical Mission Societies (PMS), jaringan internasional karya misi Gereja Katolik yang berpusat di Roma. Dengan perubahan tersebut, nomenklatur resmi yang dipakai adalah Pontifical Mission Societies Indonesia atau Karya Misi Kepausan Indonesia (KMKI).

Selain perubahan nama, surat keputusan ini juga mewajibkan penggunaan logo resmi PMS Indonesia yang telah ditetapkan. Logo tersebut memuat simbol kunci kepausan dan bola dunia misi sebagai identitas bersama dengan PMS di seluruh dunia. Dengan perubahan ini, Keuskupan Bogor pun diajak untuk turut serta dalam proses penyesuaian. Nantinya, nomenklatur resmi yang digunakan adalah Karya Misi Kepausan Keuskupan Bogor, dengan logo yang telah disesuaikan mengikuti pedoman nasional. Perubahan ini bukan sekadar administrasi, melainkan juga sebuah ajakan bagi umat untuk semakin menyadari panggilan misioner Gereja, setia pada identitas universal, dan semakin terintegrasi dengan karya misi Gereja Katolik di seluruh dunia.

Dalam kesempatan ini pula, diinformasikan bahwa surat resmi terkait perubahan nomenklatur akan diserahkan kepada para pastor paroki pada Temu Imam yang akan dilaksanakan pada bulan November 2025 mendatang. 

Sosialisasi Pedoman Pastoral KMKI Keuskupan Bogor

Romo Segu turut memaparkan bahwa Buku Pedoman Pastoral KMKI Keuskupan Bogor siap digunakan sebagai panduan bagi para animator SEKAMI di paroki dalam mendampingi anak-anak dan remaja.

“Pedoman ini menjadi alat bantu pastoral agar pelayanan di setiap paroki berjalan searah dengan visi dan semangat misioner Gereja. Para peserta dapat menghubungi pengurus KMKI Keuskupan Bogor untuk memperoleh buku pedoman tersebut,” jelasnya. 

Pemaparan Program Kerja KMKI 2026

Selanjutnya, Kak Siska selaku pengurus KMKI Keuskupan Bogor memaparkan program kerja KMKI Keuskupan Bogor. Ia menjelaskan bahwa Hari Anak Misioner Sedunia, Hari Orang Sakit Sedunia, Hari Minggu Panggilan Sedunia, dan Hari Minggu Misi Sedunia akan dirayakan di tingkat paroki, agar semakin banyak anak dan remaja yang terlibat aktif dalam kegiatan liturgi dan pelayanan.

“Kami menghimbau agar para pendamping turut membantu menyiapkan anak-anak dan remaja untuk terlibat dalam tugas liturgi di paroki masing-masing,” ujar Kak Siska.

Tahun ini, Perayaan Natal SEKAMI Anak dan Remaja tidak diadakan di tingkat keuskupan. Sementara itu, kegiatan pembekalan dan pelatihan animator SEKAMI serta School of Missionary Animators (SOMA) akan terus dijalankan untuk meningkatkan kapasitas para pendamping.

Kak Siska juga menekankan pentingnya celengan misioner sebagai wujud nyata semangat children helping children, yakni membantu sesama dengan cinta dan kepedulian.

Gerak dan Lagu KMKI

Usai jeda makan siang, sesi dilanjutkan dengan Gerak dan Lagu KMKI yang dibawakan oleh Kak Rory dari Divisi Musik KMKI. Dalam kesempatan ini, peserta diajak mengenal dan mempraktekkan lagu-lagu bernuansa misioner yang biasa digunakan dalam kegiatan SEKAMI. Melalui Divisi Musik yang diketuai oleh Romo Mario, KMKI Keuskupan Bogor berupaya menginventaris dan mengembangkan karya musik misioner lokal.

Dalam kesempatan ini pula, Kak Rory mengajak kakak-kakak pendamping SEKAMI untuk mengikuti lomba cipta gerak dan lagu KMKI. “Kami berharap setiap paroki dapat berkontribusi menciptakan lagu-lagu baru untuk memperkaya khasanah musik KMKI,” ujar Kak Rory.

Sosialisasi Program TSOM

Rapat ditutup dengan pemaparan mengenai program Teens School of Mission (TSOM) yang disampaikan oleh Kak Nana. Program ini menjadi wadah pembinaan bagi para animator dan pendamping untuk memperdalam semangat misioner, baik di tingkat keuskupan maupun nasional. Dalam prosesnya, akan ada seleksi yang dilakukan. Pelaksanaan selama 2 tahun ini mengikuti alur proses seleksi TSOM Nasional. Jika tidak sampai di tingkat TSOM Nasional, para remaja akan tetap aktif dalam kegiatan di dekanat dan paroki. Proses pembinaan juga diharapkan membentuk remaja menjadi pribadi yang cerdas, tangguh dan misioner. 

Rapat sosialisasi ditutup dengan suasana penuh semangat. Melalui kegiatan ini, KMKI Keuskupan Bogor menegaskan kembali komitmennya untuk terus menumbuhkan semangat misi di kalangan anak, remaja, dan para animator, sejalan dengan semangat “Children Helping Children” dan panggilan Gereja untuk menjadi saksi Kristus di tengah dunia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

Enable Notifications OK No thanks