Di Balik Makna Sebuah Harapan

Loading

 Seribu orang berjiwa tua hanya dapat bermimpi. Satu orang berjiwa muda dapat mengubah dunia. -Bung Karno- .

Sebuah rangkaian kata – kata sederhana tersebut disusun oleh seorang yang hebat berjiwa muda. Seorang yang berhasil mengumpulkan seribu suara jiwa – jiwa muda untuk bersatu padu mencapai sebuah perubahan. Bahkan kata yang mampu berbicara dan mendobrak jiwa – jiwa muda untuk dapat membangun mimpi dari sebuah harapan yaitu OMK (orang muda katolik). Semangat beliau ini telah menjadi tolak ukur khususnya bagi orang muda katolik untuk terus bersama- sama mengangkat segenggam semangat mencapai sebuah perubahan. OMK yang mampu berdiri layaknya kobaran nyala api yang selalu terang dan menjadi bumbu, penyegar kejenuhan.

Salah satu kegiatan tahun lalu telah membuktikan jiwa muda yang bersuka cita akan sebuah kebersamaan. Tilas balik kenangan tahun lalu yaitu OMK Gathering Sabtu, 23 November 2013. Komunitas orang muda katolik dari beberapa kota kumpul menjadi satu. Baik dari OMK Jakarta, OMK Bogor serta OMK Bandung, semua hadir memeriahkan setiap sesi yang telah dipersiapkan dengan baik. Dalam kebersamaan ini pun disambut hangat oleh Card. Stanislaw Rylko, Mgr. Michael Cosmas Angkur (Uskup Emeritus Bogor), Mgr. Antonio Guido Filipazzi (Nuntio), Mgr. John Philip Saklil (Komisi Kepemudaan KWI), RD. Yohanes Dwi Harsanto (Sekretaris eksekutif Komisi kepemudaan KWI), RD. Suyadi (Komisi kepemudaan KAJ), RD. Habel Jadera (Komisi Kepemudaan Bogor), serta RD. Antonius Haryanto (Komisi Kepemudaan Bandung).

Ini merupakan sebuah kegiatan OMK besar yang telah melibatkan Bapak Card. Stanislaw Ryiko untuk dapat hadir memimpin misa bersama, berdialog bersama serta dapat melihat, mendengar, merasakan suasana kebersamaan dengan OMK Jakarta, OMK Bogor serta OMK Bandung.

Semua OMK yang hadir begitu menikmati detik tiap-tiap sesi acara tersebut. Kebahagiaan, tawa manis terpancar dari setiap sudut wajahnya. Sebuah Antusiasme yang begitu besar mereka tunjukan. Semua luput dalam kebahagiaan dan kebersamaan.

Sebuah kegiatan yang membawa setiap OMK menjadi OMK berkarakter.

Hanyut dalam sebuah kebersamaan kegiatan OMK Gathering tahun lalu tlah membawa OMK Bogor untuk dapat menyatukan kerinduannya akan kebersamaan yang sempat terbentang beberapa bulan tak berjumpa. Dalam sebuah pertemuan rapat pleno komisi kepemudaan 26 – 27 April 2014 lalu yang dihadiri OMK dari setiap paroki ini membawa semangat jiwa muda baru untuk dapat mengungkapkan isi hatinya dalam sebuah harapan untuk dapat merangkul kembali sebuah kebersamaan, membaur kembali dalam sebuah keberagaman. Maka dari hasil rapat komkep itu pula disimpulkan bahwa OMK Keuskupan Bogor akan mengadakan acara MISA 19 JULI 2014 yang tentunya akan dihadiri OMK dari setiap paroki Keuskupan Bogor. Berangkat dari hasil rapat pleno yang tlah mendapat respon positif pula oleh Mgr. Paskalis Bruno Syukur, OFM kami semakin bersemangat dalam merancang acara yang berkarakter. Maka dibentuklah sebuah panitia misa 19 juli ini. Disini kami berkumpul bersama-sama membangun harapan yang telah lama kami pendam.

Pada kali ini panitia misa 19 juli bersama ketua komisi kepemudaan RD. Habel Jadera serta ketua panitia misa 19 Juli 2014 Mas wawan bersama wakil panitia Kak Philipus dan teman- teman panitia lainnya mengangkat judul OMK Bogor Bersyukur yang berarti kami bersyukur karena kami mampu menjawab kerinduan kami dengan mengadakan misa bersama 19 Juli Keuskupan Bogor. Pada misa ini pun kami mengadakan sebuah talkshow bersama Mgr. Paskalis Bruno Syukur, OFM serta pada puncak acara ini akan diadakan ekaristi bersama yang dipimpin oleh Bapak Uskup Bogor.

Dengan semangat ekaristi tersebut kami mengharapkan hadirnya jiwa- jiwa muda untuk dapat menggali ide-ide yang kreatif dan inovatif agar setiap sesi, semua OMK dapat merasakan kembali kebahagian yang sempat luntur, semangat yang sempat memudar.

Hal ini diimbangi dengan kerjasama dari semua panitia. Panitia pun terlihat begitu kompak dan sigap dalam mempersiapkan kegiatan OMK misa 19 Juli ini. Ini dapat terlihat dari setiap kali kami mengadakan rapat mulai dari rapat pertama yang diadakan di Gereja Katedral kemudian Gereja Kotawisata, pertemuan rapat terjauh berikutnya yaitu Gereja Sukabumi, dilanjut ke Gereja Depok, semua dapat ikut terlibat dalam berbagi pendapat. Karena bagi kami setiap pendapat baik itu saran serta masukan dari beberapa pihak selalu memberikan warna tersendiri pula. Bahkan semua saran serta masukan itu tlah mampu menggugah hati kami yang kemudian kami menyepakati untuk mengadakan sebuah kegiatan pra event yaitu sebuah kegiatan dimana kita mampu mencintai lingkungan. Kegiatan ini membawa setiap OMK Keuskupan Bogor untuk lebih mencintai lingkungan gerejanya sendiri. Sebuah kegiatan yang tanpa mengindahkan keindahan alam ciptaanNya. Dalam kegiatan pra event ini OMK setiap paroki berlomba memberikan karya – karya yang baik untuk dapat menampilkan sudut – sudut keindahan alam gerejanya.

Terlebih daripada semua itu, suka duka kami rasakan juga, mulai dari jarak jauh untuk mengikuti rapat, namun kami terima dengan kebahagiaan. Karena bagi kami bahagia itu sederhana, ketika kami merasakan suka duka bersama itulah kebahagiaan kami. Dengan begitu pula, kami dipertemukan untuk semakin akrab dan terjalin kekompakan dari setiap panitia.

Tidak sampai disitu, pada tanggal 6 Juli 2014, kami dengan semangat OMK tidak pernah letih untuk slalu dapat melakukan yang terbaik untuk acara ini. Dengan demikian, tepat pukul 15.30 kami panitia beserta koor, pembawa panji, dan beberapa sie.liturgi mengadakan gladi bersih bersama-sama guna meminimalisir kekurangan pada hari – H. Terlihat keseriusan yang terpancar dalam raut wajah kami namun Puji Tuhan semua gladi bersih pada hari ini dapat berjalan dengan lancar.

Waktu yang terus berlalu begitu cepatnya mempertemukan kita kembali pada rapat terakhir kami yang jatuh pada tanggal 13 Juli 2014. Kami berkumpul mempersatukan tekad dan semangat kami bahkan pada rapat terakhir ini begitu istimewa dengan hadirnya Bapak Uskup kami Mgr. Paskalis Bruno Syukur, OFM yang telah menyempatkan hadir memberikan dukungan walau hanya sesaat namun kehadiran beliau hari ini telah memberikan segudang harapan agar setiap detail sesi acara dapat berjalan dengan baik dan lancar sesuai dengan yang kami semua harapkan.

Lebih dari itu makna dibalik sebuah harapan itu terbentuk dari kerinduan untuk bersama. Apa arti sebuah kebahagian tanpa kebersamaan?

1.jpg

Rapat Panitia –  OMK Keuskupan Bogor

 

Gabriela Alodia Daryanto

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

error: Content is protected !!
Enable Notifications OK No thanks