Ratusan anak-anak SD dari sekolah-sekolah Katolik di Keuskupan Bogor sejak pagi hari telah memadati kawasan Sekolah Bunda Hati Kudus, Kota Wisata. Mereka datang dari Cilegon, Rangkasbitung, Labuan, Sukabumi, Cianjur, Cipanas, Bogor, Depok dan tentunya dari tuan rumah sendiri. Anak-anak ini dengan penuh semangat dan antusias datang bersama dengan guru pendamping mereka untuk mengikuti berbagai acara yang diselenggarakan oleh Bidang Pembinaan Iman ( Komisi Liturgi, Komisi Kitab Suci dan Kateketik, Komisi Panggilan dan Seminari) bekerja sama dengan Komisi Mitra Perempuan, Komisi Keadilan dan Perdamaian, Komisi Komunikasi dan Sosial dan Majelis Pendidikan Katolik Keuskupan Bogor.
“Anak Pemberita Sabda Tuhan”, demikianlah tema dalam acara perayaan syukur atas karunia iman Keuskupan Bogor pada tahun ini. Acara serupa pernah diadakan sebelumnya di Kompleks Sekolah Marsudirini – Parung pada tahun lalu. Ada berbagai alasan mengapa anak-anak menjadi fokus dalam pembinaan iman. RD. Yustinus Dwi Karyanto sabagai ketua panitia menjelaskannya demikian :secara biblis, Tuhan Yesus menghendaki agar anak-anak datang kepada-Nya dengan bebas tanpa dihalang-halangi. (Bdk. Markus 10:14). Yang kedua adalah karena anak-anak adalah masa depan Gereja. Dari merekalah nantinya muncul para tokoh umat, imam, biarawan-biarawati yang akan melanjutkan tugas perutusan Gereja. Jika hal ini tidak dipersiapkan mulai dari sekarang maka Gereja akan kehilangan masa depannya. Kesadaran inilah yang mendesak kerja sama antara keluarga, Gereja dan sekolah untuk meninjau kembali perannya dalam proses pembinaan iman anak. Bapa Uskup, Mgr. Paskalis Bruno Syukur OFM dalam Surat Gembala Prapaskah 2015 tentang peran sekolah Katolik menyatakan: “ Bentuklah mereka menjadi anak sebagai misionaris pemberita Sabda Tuhan untuk keluarga dan masyarakat”. Mgr. Paskalis pun turut senang dan begitu antusias menyambut anak-anak dalam acara ini. Beliau terlibat penuh dalam seluruh rangkain acara yang diselenggarakan.
Dalam Perayaan Syukur atas Karunia Iman Keuskupan Bogor kali ini diadakan beberapa acara : lomba Sekolah Sehat, lomba paduan suara anak, lomba olimpiade iman, dan lomba pewarta cilik. Acara dimeriahkan dengan aksi panggilan dari beberapa kongregasi biarawan-biarawati, bazaar dan hiburan yang dikemas secara menarik oleh tim acara. RD. Garbito membuka acara ini dengan ibadat sabda, disusul kemudian dengan sambutan dari ketua panitia, RD. Yustinus Dwi Karyanto dan sambutan dari Mgr. Paskalis. Secara simbolis, Mgr. Paskalis bersama dengan semua ketua komisi yang terkait dan Sr. Regina sebagai pimpinan sekolah BHK membuka acara ini dengan pemukulan Gong. Seluruh rangkaian acara lomba diadakan di kompleks sekolah Bunda Hati Kudus, kecuali lomba sekolah sehat yang sudah dilakukan sebelumnya.
Pukul. 15.00 acara ditutup dengan Misa Konselebrasi bersama Mgr. Paskalis Bruno Syukur, OFM. Dalam misa ini, Mgr. Paskalis mengajak dua pewarta cilik untuk tampil membawakan kotbahnya. Kebetulan yang tampil keduanya adalah perempuan. Mgr. Paskalis meneguhkan bahwa dalam pelayanan Gereja kaum perempuan memiliki peran yang penting juga. Kedua pewarta cilik ini tampil memberikan kotbahnya dalam permenungan ala anak-anak. Tepuk tangan umat meng”amini” pesan yang disampaikan anak-anak ini dalam kotbahnya. Semangat dan sukacita anak-anak dalam mengikuti lomba serta ekspresi anak-anak sepanjang acara ini sungguh menjadi kekuatan luar biasa bagi orang-orang dewasa yang terlibat dalam seluruh acara ini. Acara ditutup dengan pengumuman para pemenang lomba dan pemberian hadiah.
Sungguh sebuah acara yang sangat menarik. Kerja sama antar komisi dan MPK Keuskupan Bogor semoga membuahkan kegiatan-kegiatan lain yang mendorong pertumbuhan iman umat di Keuskupan Bogor. Proficiat untuk panitia yang telah berhasil menyelenggarakan acara ini. Terima kasih kepada sekolah-sekolah katolik yang telah berpartisipasi. Semoga anak-anak semakin cinta Yesus dan berani untuk menampilkan identitas Katoliknya di lingkungan di mana mereka tinggal, berada dan tumbuh.
Konsisten dan berkembanglah ide2 yg melibatkan anak2 agar mereka menjadi 100% katolik setia, tulus, peduli dan nyaman…masa depan gereja di tangan mereka…asal kita sebagai para orang tua pun ikut bertumbuh secara iman dengan baik luar dalam.
Amin.Sinergi antara umat dan gembalanya akan menciptakan masa depan gereja yang baik.
Profisiat untuk panitia penyelenggara.
Semoga berkat acara ini anak-anak terbangun imannya.