Renungan Harian Kamis, 7 Februari 2019 HR St. Rikardus (Pertapa), St. Koleta Bacaan : Ibr 12:18-19.21-24, Mrk 6:7-13
Dalam Injil hari ini Yesus mengutus para rasul-Nya untuk tugas pewartaan pertobatan dan melakukan pelayanan. Berkat Sakramen Baptis, tugas itu sekarang kita lakukan juga melalui keluarga, lingkungan, wilayah, kelompok kategorial atau komunitas di paroki atau RT/RW tempat tinggal dan tempat kita bekerja. Bagaimana kenyataannya dengan tugas tersebut? Tidak sedikit yang merasa bahwa tugas-tugas itu berat, tidak mudah, banyak penolakan, dan lain-lai. Hal-hal itu menyebabkan frustasi, malas, dan satu per satu muntaber (mundur tanpa berita). Tuntas dan ikhlas menjadi syarat jalankan tugas perutusan ini.
Memang tidak mudah menjalankan amanat perutusan Yesus dalam kehidupan nyata. Rasanya hambatannya bukan dari faktor luar, misalnya penolakan, medan pelayanan yang jauh, dan sebagainya. Hambatan utama justru dari dalam sendiri, yaitu konsep pelayanan yang didasari pada teori-teori rumit, target-target kuantitatif, kesombongan rohani, tidak mampu bekerja sama, dan sebagainya.
Kita harus memahami dasar dan arah menjalankan tugas perutusan Yesus: membangun pertobatan dan kesehatan rohani. Untuk itu kita perlu sikap-sikap seperti rendah hati, sederhana, saling mendukung di antara rekan kerja, tidak mengandalkan kemampuan diri sendiri tetapi berpegang pada ajaran Tuhan Yesus. Memang demikianlah konsep perutusan dan pelayanan yang Tuhan ajarkan. Bagaimana dengan tugas perutusan anda? Dapatkah menjalankannya dengan memenuhi kebutuhan sikap-sikap itu ?
Tuhan semoga hidup ku hari ini dimampukan untuk jalankan perutusan-Mu dengan semangat dan sukacita. Amin
Penulis : Antonius Purbiatmadi
Editor : RD David