Bandel

Loading

Kamis 26 Maret 2020
Hari Biasa Pekan Prapaskah IV
Bacaan I   : Kel 32:7-14
Mazmur     : Mzm 106:19-20.21-22.23
Bacaan Injil : Yoh 5:31-47

WALAUPUN manusia diciptakan beragam, kita memiliki satu keinginan yang sama dalam hidup, yakni memiliki hidup yang sehat. Kita tahu apa saja yang harus dilakukan agar keinginan itu terwujud. Makan makanan bergizi, minum air putih cukup, olahraga teratur menjadi kegiatan-kegiatan yang bisa dilakukan untuk mengalami hidup sehat. Tetapi pada kenyataannya, banyak orang yang melakukan tindakan yang berlawanan dengan cara-cara untuk hidup sehat. Makan makanan sembarangan, kurang minum air putih dan jarang olahraga menjadi gaya hidup yang dijalankan. Kurangnya komitmen untuk melakukan tindakan agar hidup sehat ini disebabkan karena hal-hal yang berlawanan dengan cara hidup sehat itu terasa lebih mudah dan menyenangkan.

Dalam bacaan Injil hari ini, kita diingatkan kembali oleh Yesus bahwa Dia-lah Sang Pemberi Kehidupan. Kita sadar dan tahu bahwa Dia-lah Sang Pemberi Kehidupan, tetapi seringkali kita menunda-nunda untuk datang kepada-Nya. Banyak faktor yang membuat kita memilih untuk menunda-nunda hal itu, mulai dari ketidaksiapan kita untuk datang kepada-Nya, merasa masih muda, merasa masih bisa untuk mengandalkan kekuatan sendiri, atau bahkan kita baru mau datang ketika kita membutuhkan pertolongan dan penghiburan dari-Nya.

Ketika kita tahu dan sadar bahwa Dia-lah Sang Pemberi Kehidupan, hal-hal yang berkaitan dengan ego kita seperti kesombongan, kekhawatiran, dan ketidaksiapan dapat kita kesampingkan. Dengan datang dan menerima-Nya di dalam hidup kita, kita memilih untuk setia dan percaya kepada-Nya. Apapun yang terjadi, kita tidak akan ‘menuduh’ bahwa Tuhan menjauh dari kita. Kita juga percaya bahwa penyelenggaran Ilahi memberikan yang terbaik bagi hidup kita, meski hal yang terjadi seringkali tidak sesuai yang kita inginkan.

Belajar dari Bangsa Israel dalam bacaan pertama, jangan sampai kita ikut bebal seperti mereka yang tidak mau menerima Tuhan dalam hidup mereka, padahal Tuhan telah bersumpah untuk mereka. Tuhan telah menyelenggarakan dan merancangkan segala sesuatu yang amat baik bagi hidup kita. Maka dari itu, janganlah kita menyia-nyiakan kebaikan-Nya.

Tuhan mau menerima kita walau kita berulang kali membandel dengan menjauh dari-Nya. Ia bahkan telah memberikan kita Putra-Nya yang tunggal untuk menebus segala kesalahan kita. Tidak ada persembahan apapun yang mampu membalas belas kasih yang demikian besar. Allah pun tidak menuntut hal-hal megah atau mewah dari umat-Nya; Ia hanya ingin kita mendengarkan Dia dan mempersembahkan hidup kita sesuai dengan Firman-Nya. Oleh karena itu, mari berbalik kepada Allah dan setia menyembah-Nya dalam segala situasi.

[Fr. Michael Randy]


Allah yang setia dan berbelas kasih, tidak ada suatu apapun di bumi ini yang pantas kami persembahkan untuk membalas kasih-Mu. Tetapi oleh karena kemurahan-Mu, tuntunlah kami di jalan-Mu selalu, dan hancurkanlah hati kami bila kami menjadi bebal, agar kami mengingat kembali bahwa hanya di dalam-Mu lah kami beroleh hidup yang kekal. Demi Kristus Tuhan dan pengantara kami. Amin.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

error: Content is protected !!
Enable Notifications OK No thanks