Minggu, 5 Desember 2021
MINGGU ADVEN II (U)
Bar. 5:1-9;
Mzm.126:1-2ab.2cd-3.4-5.6;
Flp. 1:4-6.8-11;
Luk. 3:1-6
Setiap suami-istri pada umumnya mendambakan kelahiran buah hati untuk melengkapi kesempurnaan hidup berkeluarga. Momen penantian kedatangan sang buah hati, apalagi kalau itu anak pertama, adalah momen yang penuh sukacita sekaligus menggelisahkan bagi orang tua. Berbagai macam persiapan lahiriah seperti menyediakan perlengkapan untuk bayi akan dilakukan oleh orang tua. Mereka juga menyiapkan nama untuk sang bayi dan memberi harapan untuknya. Semua hal itu penting untuk dilakukan. Namun yang tak kalah penting adalah memberikan hati dan perhatian sepenuhnya kepada sang buah hati.
Dalam masa Adven ini diri kita bagaikan orang tua yang menantikan kelahiran sang buah hati. Kita menantikan Kristus yang datang ke dalam hati kita. Di satu sisi kita merasa sukacita, namun di sisi lain kita merasa gelisah karena diri kita bagaikan palungan yang penuh dengan kotoran dosa. Kita merasa tidak pantas menyambut kedatangan Kristus jika diri kita demikian.
Yohanes Pembaptis dalam Injil hari ini mengajak kita untuk bertobat dan mengingat kembali baptisan yang telah kita terima. Pertobatan yang dimaksudkan di sini bukan sekedar tidak ingin mengulangi perbuatan dosa yang telah kita lakukan. Lebih dari itu, pertobatan adalah melepaskan segala hal yang selama ini menjauhkan kita dari Tuhan sehingga dapat membuat kita dapat mengarahkan hati, pikiran, dan perbuatan kepada kehendak Tuhan. Dengan demikian, niscaya kita tidak akan merasa gelisah lagi, tetapi kita akan merasa sukacita dalam menyambut kedatangan Kristus dalam hati kita. Sebab Kristus datang untuk membawa Kabar Sukacita, sehingga salah satu ciri orang yang mengimani Kristus adalah hidup dalam sukacita.
Fr. Vinsensius Peter Ardi