Selasa, 7 Desember 2021
Peringatan Wajib St. Ambrosius (Uskup)
Yes 40:1-11
Mzm 96:1-2,3,10ac,11-12,13
Mat 18:12-14
Perumpamaan satu domba yang hilang merupakan salah satu perumpamaan yang populer. Lewat perumpamaan ini kita sebagai umat Allah sungguh menjadi kesayanganNya. Di hadapan Tuhan, manusia itu bagaikan debu yang tak berharga, tetapi Tuhan mau mencintai seluruh dan setiap manusia. Meskipun kawanan dombaNya begitu banyak, tiap-tiap induk domba dituntunnya dan anak-anak domba dipangkunya. Setiap domba berharga dan dicintai secara khusus, seolah setiap domba berada dalam pangkuanNya. Perhatian dan kepedulian pada masing-masing pribadi itu diwujudkannya oleh Yesus Gembala Baik, yang kita nantikan kedatanganNya. Oleh karena itu, sebagai salah satu dombaNya, marilah kita mensyukuri apa yang menjadi berkat dariNya untuk selalu dicintai tanpa melihat keburukan kita atau tumpukan dosa yang berlimpah.
Hari ini kita memperingati St. Ambrosius, Uskup Milan. Sebagai seorang pengajar iman yang setia, dalam bukunya De Oficiis, ia menegaskan pentingnya pengajaran iman bagi sesama, baginya tidak ada manusia yang mengajar tanpa belajar. Hanya Tuhan yang mengajar tanpa terlebih dahulu belajar. Oleh sebab itu, Dialah Sang Guru Sejati. Sebagai sesama domba, Santo Ambrosius mengingatkan pentingnya untuk saling membantu. Bahkan dalam penerimaan yang penuh kehangatan dari St. Ambrosius dan cara hidupnya telah membuat St. Agustinus meninggalkan cara hidup yang lama, memberi diri dibaptis dan akhirnya menyerahkan seluruh hidup kepada Tuhan. Inilah teladan St. Ambrosius yang selain memiliki kecakapan dalam kepemimpinan juga peduli pada kaderisasi.
Pertanyaan bagi kita semua, sudahkah kita menjadi Ambrosius lain dalam hidup menggereja, memperhatikan sesama dan mampu menjadi teladan? Mari, dari hal yang sederhana kita bisa menyelamatkan sesama domba. Tuhan memberkati.
Fr. Edith