Menjadi Sempurna

Loading

Selasa, 14 Juni 2022

Hari Biasa, Pekan Biasa XI

Bacaan I : 1 Raj 21:17-29

Mazmur Tanggapan : Mzm 51:3-4,5-6a,11,16

Bacaan Injil : Mat 5:43-48

 “Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna.” Mat 5:48

Terdapat pepatah yang sering kita dengar, tidak ada manusia yang sempurna dan tidak ada hal yang sempurna di dunia ini. Tidak ada yang sempurna kecuali Tuhan sendiri. Jika direnungkan, pepatah ini memang mengatakan sesuatu kebenaran, namun kerap kali kita jadikan sebagai pembenaran. Dengan berlandaskan pada pepatah ini, kita sering membenarkan tindakan-tindakan kita yang salah dan buruk. Ketika kita berdosa dan bersalah, kita mudah mengatakan bahwa tidak ada yang sempurna, begitu pula ‘aku’. Pada akhirnya, karena terbiasa beralasan demikian, kita pun terbiasa berbuat salah dan seenaknya sendiri. Kita merasa tidak salah dan tidak bisa disalahkan karena tidak ada yang sempurna.

Pola pikir seperti inilah yang dikritik Yesus dalam Injil hari ini, baik pada masa hidup Yesus maupun pada kehidupan kita saat ini. Kita cepat merasa puas dengan ketidaksempurnaan kita. Kita mudah menerima situasi kita apa adanya tanpa suatu usaha untuk menjadi sebagaimana seharusnya. Memang benar bahwa kita tidak sempurna, tetapi kita tidak bisa berhenti di sana karena sesungguhnya kita senantiasa dipanggil untuk menjadi sempurna. Kita terus menerus dipanggil untuk menjadi orang yang tidak biasa-biasa saja. Mengasihi orang yang mengasihi kita adalah hal biasa, tetapi mengasihi orang yang membenci dan memusuhi kita adalah hal yang tidak biasa.

Tanpa kita sadari, hal-hal yang tidak biasa inilah jalan kesempurnaan yang sesungguhnya, yakni cara untuk menjadi sempurna. Karena kita tahu, bahwa Bapa tidak mengasihi kita dengan cara biasa, melainkan dengan mengorbankan PutraNya sendiri bagi kita. Sama seperti Bapa yang adalah sempurna, maka kita pun harus senantiasa berupaya menjadi sempurna.

Tidak ada sesuatu yang sempurna di dunia ini, tetapi, tidak ada pula sesuatu yang dapat menghalangi kita untuk menjadi sempurna.

Fr. Widyawan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

error: Content is protected !!
Enable Notifications OK No thanks