APAKAH AKU BISA?

Loading

Jumat, 7 Oktober 2022

Peringatan Wajib St. Perawan Maria, Ratu Rosario

Bacaan I                  : Kis 1:12-14

Mazmur tanggapan : Luk 1:46-47,48-49,50-51,52-53,54-55

Bacaan injil             : Luk 1:26-38

“Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu.”

            Saudara-saudari yang dikasih Tuhan, ada sebuah cerita yang datang dari seorang perempuan dewasa bernama Grace yang baru saja menyelesaikan kuliah s1 di Kota X. Grace tentu sangat senang ketekunannya dalam belajar selama 3,5 tahun dapat terbayarkan dengan mendapatkan nilai yang bagus dan memuaskan. Hal itu kemudian menunjukkan bahwa kini saatnya ia masuk ke dunia pekerjaan. Suatu hari ia melamar dalam satu perusahaan yang memang membutuhkan jasanya.

            Singkat cerita ia diterima dan dimulailah perjalanan karir dari seorang grace. Dunia pekerja tidak memenuhi ekspetasinya selama di kuliah, ia tidak menyangka bahwasanya dunia pekerja itu akan membuatnya babak belur dihajar oleh kerjaan yang terus datang. Selain datang dari pekerjaannya, juga manager dari grace yang selalu menyerahkan tugas-tugasnya kepada grace. Hal itu membuat grace muak dan bergulat dalam hatinya untuk berhenti dari pekerjaan itu. Pikirannya yang terus melayang lalu membuatnya dilema, sebab tentu jika ia keluar belum tentu ia akan mendapat pekerjaan dengan mudah.

            Saudara-saudari yang dikasihi Tuhan, hari ini Gereja kembali mengingatkan kita bagaimana Bunda Maria mendapatkan pesan dan tugas dari Allah melalui malaikat Gabriel untuk menjadi ibu dari Yesus sang juruselamat. Semua tentu sudah tahu jalan cerita tersebut, dimana pada akhirnya Bunda Maria menyanggupi tugas mulia tersebut dan melaksanakan tugasnya sampai ia diangkat ke Surga. Bunda Maria sendiri memiliki keraguan akan tugas itu, sebab suatu hal yang hina perempuan yang belum memiliki suami namun sudah hamil. Namun, apa yang membuat Bunda Maria dengan mantap menyanggupi tugas dari Allah itu?

            Kuncinya adalah percaya bahwa Allah punya rencana. Keraguan perlahan-lahan akan membawa kita pada rasa takut dan tentu membuat kita takut untuk melangkah dan mengambil keputusan. Keraguan akan membawa kepada kita sebuah pertanyaan “apakah aku bisa?”. Situasi seperti itu tentu juga dialami oleh Bunda Maria ketika mendapat kabar gembira dari Malaikat Gabriel, namun Bunda Maria percaya bahwa ini adalah rencana Allah dan menerima semua itu dengan tulus iklas.

Saudara-saudari yang dikasihi Tuhan pada peringatan wajib Santa Perawan Maria Ratu Rosario, Gereja ingin mengajak kita untuk berdevosi kepada Bunda Maria. Dalam bacaan pertama para rasul yang baru kembali ke Yerusalem senantiasa bertekun dalam doa bersama dengan Bunda Maria. Saat ini hal itu bisa kita lakukan dengan berdoa Rosario dalam keheningan dan membawa pada ketenangan hati serta kerendahan hati untuk menjalani kehidupan. Keheningan dalam berdoa Rosario menjadi meditasi bagi kita untuk semakin menyadari kasih Allah dan menyadari kehadirannya dalam kehidupan kita.

Fr. Giovanni Christian Tholla

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

error: Content is protected !!