Audiensi Kirab Misi Bersama Anak dan Remaja di Paroki Santa Maria Para Malaikat

Loading

KEUSKUPANBOGOR.ORG- Paroki Santa Maria Para Malaikat, Cipanas menjadi paroki pertama di wilayah Dekanat Selatan yang menjadi tuan rumah rangkaian perjalanan Kirab Misi dalam rangka perayaan 75 tahun Keuskupan Bogor. Pada Sabtu (19/10/2024) patung Bunda Maria dan Salib Misi di paroki yang terletak di Jalan Raya Cimacan No.93, Cipanas, Kabupaten Cianjur tersebut.

RP Bartolomeus Jandu OFM selaku Pastor Paroki menyampaikan bahwa Gereja Keuskupan Bogor amat memperhatikan anak dan remaja.

Selama merayakan perayaan 75 tahun ini, keuskupan mengedepan anak dan remaja sebagai bagian dari kebijakan pastoral. Ia pun mengucapkan agar anak-anak dan remaja untuk bergembira bersama dengan Bapak Uskup.

“Tuhan Yesus sangat mencintai anak-anak dan remaja. Dengan adanya Kirab Misi, fokusnya adalah kepada mereka. kami ingin iman anak dan remaja terus bertumbuh,” tutur Monsinyur Paskalis Bruno Syukur yang turut hadir dalam kegiatan ini. Lebih lanjut Monsinyur Paskalis menyampaikan agar anak-anak dan remaja terus bergembira dengan menyanyi dan menari bersama.

Usai sambutan-sambutan kegiatan dilanjutkan dengan penampilan berupa tutur Kitab Suci, tari-tarian, dan drama musikal.

Mengawali audiensi, Monsinyur Paskalis bernyanyi bersama dengan seorang anak bernama Ocha. Mereka menyanyikan lagu “Still”. Pertanyaan dari seorang anak remaja yang bertanya Bapak Uskup masuk biara dari umur berapa. Monsinyur pun menjawab bahwa dirinya masuk biara OFM kurang lebih usia 18 tahun.

Lalu ada pertanyaan dari seorang anak remaja bernama Valentino yang bertanya tentang pengalaman saat di biara. Kemudian Monsinyur Paskalis meminta Pater Ignas yang turut hadir untuk menceritakan pengalaman hidup saat membiara yang mengajarinya untuk hidup sederhana.

Monsinyur Paskalis pun menambahkan saat hidup membiara semua berdoa bersama, makan bersama, serta hidup berkomunitas bersama. Lalu ada pertanyaan dari seorang anak bernama Tifani yang menanyakan seperti apa masa kecil yang dimiliki oleh Bapak Uskup. Monsinyur Paskalis pun menceritakan bahwa dirinya memiliki masa kecil yang bahagia bersama dengan kesembilan saudaranya di kampung halamannya dulu.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Enable Notifications OK No thanks