28 UMKM di Paroki Kristus Raja Serang Layak Terima Sertifikat Halal

Loading

SERANG— Sebanyak 28 UMKM di Paroki Kristus Raja Serang dinilai layak menerima Sertifikat Halal dalam suatu produk oleh Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) . Proses sertifikasi halal ini bertujuan untuk memastikan bahwa produk tersebut memenuhi kriteria halal menurut Syariat Islam.

Penerimaan Serifikat Halal ini setelah melalui proses sosialisasi halal pada bulan Mei yang lalu kepada beberapa UMKM yang ada di Paroki Serang juga dari Paroki St. Mikael Cilegon dan masyarakat umum.

Peserta sosialisasi yang menerima sertifikasi sebelumnya telah melakukan  pendaftaran pelaku usaha, penilaian dokumen,  pemeriksaan lapangan dan pemutusan keputusan.

Sertifikasi Halal ini merupakan suatu hal yang penting bagi produk-produk yang beredar di pasaran. Dengan adanya sertifikasi halal, konsumen dapat yakin bahwa produk tersebut halal dan aman untuk dikonsumsi.

Penyerahan Sertifikasi Halal buat 28 UMKM ini dilaksanakan di halaman Gereja Kristus Raja – Serang pada hari Minggu,  10 November 2024, oleh Pastor Paroki, RD. Yohanes Suradi, DPP (Bidang Diakonia), dan WKRI Cabang Serang.

Dalam sambutannya RD. Yohanes Suradi mengatakan bahwa banyak umat dan kaum muda yang terlibat dalam usaha mandiri dan termasuk di paroki ini yang memberikan wadah didalam UMKM.

Dikatakan RD Yohanes, salam upaya mengembangkan usaha-usaha itu, prodak yang dihasilkan pelaku UMKM harus dinyatakan halal.

Karena hal ini sering kali menjadi persoalan atau juga menjadi persyaratan jika mau membuka usaha salah satu syaratnya adalah produk itu harus halal.

“Melihat dari  hal ini, akhirnya paroki mengusulkan agar bapak atau ibu-ibu yang memiliki usaha ini agar difasilitasi untuk dibuatkan sertifikat halal,  dimana yang dari Cilegon dan di luar Gereja Katolik Serang untuk bergabung dalam suatu komunitas di Gereja yang dinamakan UMKM,” jelas RD Yohanes.

Ditegaskan RD Yohanes bahwa di Gereja Katolik sangat terbuka artinya, di dalam UMKM itu tidak hanya untuk orang-orang Katolik saja tapi terbuka untuk bapak-Ibu yang mempunyai usaha untuk bergabung dan merupakan suatu persaudaraan insani yang produknya bisa dipromosikan.

Ditekankan RD Yohanes untuk bapak ibu yang tidak beragama Katolik jangan merasa sebagai minoritas di lingkup UMKM Paroki ini.

Tetapi lebih dari itu harapannya adalah  semoga UMKM ini merupakan satu bentuk modernisasi beragama dimana produk-produk yang halal dikumpulkan dalam suatu wadah yang namanya UMKM.

“Dan untuk ke depan kita akan meminta supaya pemerintah pun juga menaungi kita karena program yang digerakkan oleh pemerintah oleh presiden kita bapak Prabowo pun mengembangkan usaha berupapa UMKM, maka kita harus menggalakan dan menghidupkan UMKM ini. Moga-moga kita juga bisa memberikan kontribusi kepada pemerintah dalam memajukan ekonomi rumah tangga kita melalui produk-produk yang kita tawarkan,” harap RD Yohanes. 

Dirinya  berharap supaya tidak bersaing didalam produk, tetapi bekerjasama sepertinya yang pernah disebutkannya dengan moto “Palugada” Apa Loe Mau Gua Ada.

“Jadi jika kita membuat semangat seperti itu maka  sudah menjadi suatu bentuk kerjasama dan mungkin kedepannya produk-produk kita akan memiliki orang yang dengan cepat untuk mengatakan kebutuhan teman kita yang stock  produknya habis dan kita bisa menghubungi teman yang lain dimana kita bisa bekerjasama untuk saling memberikan informasi,” kata RD Yohanes memberi semangat.

RD Yohanes juga mengucapkan terima kasih karena semua orang tanpa memandang agama telah bergabung dalam UMKM ini.

“Saya tadi sempat berpikir dengan pengurus di Gereja ini mengenai di mana kita tempatkan UMKM ini dan akan dibicarakan mengenai penjadwalan dan bagaimana kami mendukung produk-produk bapak ibu,” jelasnya.

Dirinya memberikan tawaran soal penjadwalan jika dalam satu minggu ada 3 atau 4 UMKM maka dalam 2 bulan bisa dijangkau semua.

“Ini yang sedang kita pikirkan bagaimana kami memfasilitasikan. Mulai bulan Januari kita akan pindah tempat ruangan misa di tempat ini (Aula Alexander) karena Gereja mau di renovasi, jadi mobilitas kita akan berhenti sejenak tetapi tidak menutup usaha UMKM. Bapak Ibu bisa hadir dan menawarkan produknya,” kata RD Yohanes.

Dirinya menegaskan kembali  bahwa saat ini 28 UMKM  sudah mendapatkan sertifikat halal sehingga tugas bersama adalah bagaimana memanfaatkannya dengan pengembangan produknya.

“Sertifikat halal ini kita tanggapi dan ini yang kita tunggu supaya kita bisa membuka badan usaha dan kita bisa menawarkan kepada orang lain supaya orang tahu bahwa ini sudah dinyatakan halal,” pungkas RD Yohanes.

By. Stanis Kwen (Komsos Paroki Kristus Raja – Serang)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

error: Content is protected !!
Enable Notifications OK No thanks