Bertempat di Hotel Delaga Biru, Cipanas, pada tangal 23-25 April 2014 diselenggarakan Hari Studi dan Sidang Pleno Majelis Pendidikan Katolik (MPK) Keuskupan Bogor. Sidang pleno kali ini selain untuk mendengarkan masukan dari beberapa nara sumber, juga untuk mendengarkan pertanggungjawaban Pengurus MPK Keuskupan Bogor periode 2011-2014 dan pemilihan Ketua Baru periode 2014-2017. Sr. M. Marietta, SFS sebagai Ketua MPK membuka pertemuan ini dengan ucapan selamat datang kepada Uskup serta Pengurus Yayasan dan Kepala Sekolah yang hadir.
Dalam kesempatan Hari studi ini para peserta seluruh pengurus Lembaga Pendidikan Katolik (LPK) dan Kepala Sekolah mendengar dan berdialog bersama Bapak Uskup Bogor yang baru Mgr. Paskalis Bruno Syukur, OFM berkaitan dengan visi pendidikan katolik di masa depan khsususnya di Keuskupan Bogor.
Uskup memaparkan beberapa hal berkaian dengan mimpi dan harapan beliau berkaitan dengan kebijakan-kebijakan strategis bagi LPK di keuskupan Bogor. Pertama, Bapak Uskup mengucapkan terima kasih atas peran LPK-LPK di Keuskupan Bogor yang telah menghasilkan banyak alumni-alumni yang telah berperan besar dalam membangun bangsa ini. Melalui karya pendidikan juga banyak orang terbantu dan sangat bergantung hidupnya dalam rangka membentuk manusia yang unggul dan berkualitas. Maka setiap LPK hendaknya memahami dan melaksanakan dengan baik Visi dan Misi Keuskupan. Kedua, Uskup mengingatkan kembali Visi Sekolah Katolik: diharapkan menghasilkan kader Gereja yang militan, beriman mendalam, dan mampu bersaksi. Dengan jalan membangun komunio yang beriman mendalam, solider, dialogal, memasyarakat, dan missioner. Ketiga, untuk mewujudkan visi misi keuskupan, maka ditegaskan dengan 5 prioritas: keluarga, generasi muda, karya penddikan dan persekolahan, dimensi politis hidup menggereja, dan Sumber Daya Manusia (SDM). Keempat, harapan Uskup untuk Sekolah Katolik: hendaknya anak-anak memiliki iman yang kuat dan mempunyai keberanian untuk bersaksi tentang imannya berdasarkan Kitab Suci. Kelima, Mgr. Paskalis sangat menegaskan perhatian kepada kaum miskin yang secara ekonomi serta mental mengalami kesulitan untuk sekolah. Setiap LPK diharapkan memiliki program untuk saling membantu antar yang kuat dan yang lemah. Keenam, Bapak Uskup menekankan cinta terhadap lingkungan hidup. Setiap sekolah hendaknya memiliki program untuk penghijauan yang sangat banyak manfaatnya. Anak sejak kecil sudah diajari untuk mencintai tanaman, mencintai dunianya sehingga dapat menumbuhkan semangat kepedulian terhadap lingkungan. Semangat penghijauan ini didukung oleh Ibu Lely, sebagai koordinator “Mitra Perempuan” di Keuskupan Bogor. Beiau berjanji akan mendukung program hijau di sekolah-sekolah.
Nara sumber lainnya adalah Bapak Nasarius Daryono, seorang mendalami masalah kurikulum. Beliau memberikan tema pertemuan “Meretas Ciri Khas Sekolah Katolik”. Pendidikan Katolik kurang berhasil karena masih menekankan orientasi pada perkembangan kognitif. Yang harus dikembangkan adalah sense of religiousity yaitu dengan empati dan berpengetahuan agama yang luas. Kurikulum hendaknya berfokus pada kurikulum yang hidup apa yang perlu dihayati dan dilaksanakan siswa melalui pembiasaan habitus baik. Bapak Ongkowijoyo, dihadirkan sebagaia salah satu nara sumber yang memberikan tema tentan kepemimpinan Kepala Sekolah, yang sangat penting untuk memberikan warna di sekolah masing-masing.
Setelah Hari Studi selesai dilanjutkan dengan Pertanggungjawaban Pengurus MPK Keuskupan Bogor periode 2011-2014, yang disampaiakan oleh RD. Untung Hatmoko. dalam pertanggungjawaban disampaikan pelaksanaan kerja selama tiga tahun dan laporan keuangan MPK Keuskupan Bogor sampai bulan April 2014. Setelah pertanggungjawaban diterima oleh para pengurus LPK di keuskupan Bogor, kemudian dilanjutkan dengan Ketua MPK Keuskupan Bogor periode 2014-2017. Terpilih secara aklamasi dari 15 yayasan yang hadir menunjuk Ketua MPK Keuskupan Bogor yang baru adalah RD. Fx. Suyana. Kita mendukung Romo Yono dalam membawa MPK Keuskupan Bogor tiga tahun yang akan datang dengan semangat untuk memajukan dan mengembangkan sekolah katolik.
Acara hari studi dan sidang pleno MPK Keuskupan Bogor diakhiri dengan semangat baru merealisasikan visi misi keuskupan dalam dunia pendidikan.