Sejak sore, para tamu undangan sudah mulai berdatangan. Malahan, orang tua para frater penerima jubah sudah hadir beberapa hari sebelum acara. Pada pukul 18.00 WIB, upacara penerimaan jubah 6 frater Keuskupan Bogor dimulai. Mgr. Paskalis Bruno Syukur, OFM bersama konselebran RD. Nikasius Jatmiko (rektor seminari) dan RD. Robertus Untung H (staf seminari) memulai upacara dengan penyalaan lilin sebagai bagian liturgi pesta Yesus dipersembahakan di Kenisah.
Dalam homilinya, Mgr. Paskalis menyampaikan supaya kita bangga terhadap pilihan hidup yang telah kita ambil. Jika kita bangga, maka kita akan bertanggung jawab untuk pilihan tersebut. Secara khusus untuk para frater penerima jubah, diajak melihat pilihan ini sebagai karunia dari Tuhan yang harus diterima secara bangga. Sehingga para frater dapat menyerahkan seluruh daya untuk apa yang dibanggakan ini. Jangan sampai terlalu bergantung pada formator, karena mereka hanyalah menemani.
Dengan jubah putih yang diterima: Fr. Franciscus Yovie, Fr. Bartholomeus Richard Pati, Fr. Albertus Dimas W Haryanto, Fr. Andreas Widarmin, Fr. Yohanes Alando Wewengkang, dan Fr. Benediktus Raditya Wijaya diharapkan mampu mengejar kekudusan. Jangan ada allah lain yang menentukan hidup, tetapi Yesus Kristuslah Allah yang membawa pada kekudusan sehingga mampu membuat bangga akan pilihan yang telah dimulai ini.
Mgr. Paskalis memberikan pesan “orang tua yang secara bangga mempersembahkan kalian, apakah terjawab dengan apa yang sudah kalian pilih secara bangga”.
Sebelum berkat penutup, perwakilan orang tua dan frater penerima jubah memberikan sambutan. Ucapan terima kasih terucap dari frater Dhimas untuk segala dukungan dan doa yang selalu diterima hingga masih kuat menjalani pilihan hidup ini. Sedangkan Bapak Yosef, ayahanda dari frater Alando selain ucapan terimakasih, juga menyampaikan perasaan diterima sebagai saudara selama berada di seminari tinggi. Beliau juga memberikan pesan-pesan melalui perumpamaan tentang biji jagung yang tumbuh. Sambutan ditutup oleh RD. Jatmiko yang memberikan “guyonan” bagi para frater penerima jubah.
Acara penjubahan dilanjutkan dengan ramah-tamah. Dan hiburan musik dari para frater.
“Banggalah terhadap pilihanmu, seluruh umat mendukung apa yang telah kalian pilih”.
RD. Yustinus Joned (komsos).
Ingin sekali menjadi romo tapi orangtua tidak mendukung