Penerimaan Sakramen Penguatan Paroki Santo Thomas Kelapa Dua-Depok
Keuskupan – Komsos — Minggu , 16 Agustus 2015 bertepatan dengan Hari Raya Santa Perawan Maria Diangkat ke Surga, para calon penerima Sakramen Penguatan di Paroki Santo Thomas Kelapa Dua Depok yang telah dipersiapkan dengan baik dan dianggap layak untuk menerima Sakramen Penguatan, akhirnya dapat menerima Sakramen Penguatan. Setelah melewati masa persiapan belajar selama 5 bulan, mereka juga diwajibkan mengikuti Ibadat Tobat untuk penerimaan Sakramen Tobat.
Sakramen Penguatan 2015 ini dibuka dengan Misa konselebrasi yang dipimpin oleh Mgr Paskalis Bruno Syukur, Bapak Uskup Keuskupan Bogor, sebagai konselebran utama, bersama dengan Pastor Paroki St. Thomas Kelapa Dua, RD Robertus Eeng Gunawan, Pastor rekan RD Albertus Kurniadi, dan RD Yustinus Joned Saputra. Upacara penerimaan Sakramen Krisma yang dimulai pada pukul 10.30 hingga pukul 13.30 ini adalah hasil kerja sama antara Seksi Kateketik, para pengajar, panitia Krisma dan petugas liturgi. Diiringan dengan lagu merdu dari koor Favorabilis OMK Paroki, acara ini berjalan dengan baik, khidmat dan lancar.
Sebanyak 160an umat penerima Sakramen Penguatan di paroki St. Thomas Kelapa Dua yang terdiri dari berbagai golongan usia – remaja sampai dengan usia lanjut– hari ini bersemangat menerima Sakramen Penguatan, di mana dengan menerima Sakramen Penguatan berarti mereka telah siap dikuduskan kembali dan juga siap diberi kuasa untuk melakukan tugas perutusan sebagai umat beriman Katolik.
Sakramen Penguatan adalah salah satu sakramen penting yang harus diterima oleh umat Katolik sebagai kepenuhan dari Sakramen Inisiasi (Sakramen Baptis, Sakramen Ekaristi, Sakramen Penguatan). Sakramen Penguatan menggambarkan peristiwa turunnya Roh Kudus atas para Rasul yang kemudian menghendaki para Rasul tersebut untuk mewartakan injil dengan penuh iman. Para calon penerima Sakramen Penguatan telah dipersiapkan secara hati untuk menerima Roh Kudus, memperdalam keyakinan dan kecintaan mereka akan Roh Kudus, serta agar dapat memohon daya Roh Kudus bagi perkembangan iman mereka. Seperti pesan Bapa Uskup dalam homilinya, dengan menerima Sakramen Penguatan, kiranya kita semakin dipenuhi oleh Roh Kudus, semakin mantap dan dewasa dalam iman. Roh Kudus yang diterima tersebut harus menghasilkan buah-buah roh yang nyata dalam kehidupan sehari-hari dan kita semakin aktif dalam pelayanan dan pewartaan, semakin bertanggungjawab terhadap kehidupan mengereja maupun bermasyarakat, selalu rendah hati serta setia sampai akhir seperti kesetiaan yang telah ditampilkan Bunda Maria. Jadilah teladan seperti Bunda Maria, begitu setianya hingga pada saat Tuhan mengutusnya pun jawabannya sempurna “Terjadilah Padaku menurut perkataan Mu.”
Penerimaan Sakramen Penguatan tahun 2015 yang ditandai dengan pengurapan minyak Krisma pada dahi ini, sekarang telah resmi dilantik menjadi Krismawan dan Krismawati yang siap menjadi saksi iman dan terlibat dalam pelayanan Gereja. Curahkanlah Roh Mu ya Tuhan, dan jadi baru seluruh muka bumi.
Setelah sambutan-sambutan dan berkat penutup, rangkaian acara penerimaan Sakramen Penguatan ditutup dengan foto bersama Bapak Uskup.
Procifiat! [ARD]