Keuskupan – Komsos : Hari cerah, 4 Februari 2016. Jam dinding Gereja St. Matheus belum juga menunjukkan pukul 09.00. Akan tetapi, hampir semua kursi di dalam Gereja itu telah terisi sosok tangguh yang tetap berlutut meski lutut sudah menua, meski raga sudah tak bersahabat. Ya, hari itu adalah perayaan syukur paguyuban Lansia Simeon-Hanna Dekanat Utara dan ungkapan syukur umat atas pesta ulang tahun tahbisan Presbiteriat Yang Mulia Bapa Uskup Bogor, Mgr. Paskalis Bruno Syukur yang ke-25. Keadaan penuh keheningan sudah tercipta sejak awal kedatangan oma dan opa di dalam Gereja.
Tepat pukul 09.00, perarakan dari aula menuju depan Gereja untuk bersama-sama mengidungkan Kidung Simeon sebagai tanda penyerahan diri dalam menapaki sisa hidup dan menjalani masa tuanya. Hampir semua petugas Liturgi adalah oma dan opa kecuali paduan suara yang mengiringi Perayaan Ekaristi. Perayaan Ekaristi dipersembahkan langsung oleh Mgr. Paskalis Bruno Syukur, sebagai Selebran dan semua imam yang berkarya di paroki-paroki Dekeanat Utara. Sebagai Konselebran satu adalah RD. A.H.Y. Sudarto selaku Pastor Paroki St. Matheus Depok II Tengah dan sebagai Konselebran dua adalah RD. Albertus Kurniadi selaku Moderator Paguyuban Lansia Simeon-Hanna.
Adapun tema dalam perayaan syukur itu adalah Menapaki Sisa Hidup dan menyongsong hari depan yang bahagia. Dalam Homilinya, Mgr. Paskalis mengatakan bahwa kita masih diberi sisa-sisa hidup yang entah masih berapa lama lagi. Hal itu tidaklah penting, yang terpenting adalah berani menapaki misteri hidup. Misteri hidup dimana kita hidup bersama Allah dan sesama. Para Lansia adalah orang-orang yang dirahmati Roh Tuhan – Roh Allah seperti juga Simeon Hanna yang diilhami Roh yang menggerakkan Simeon sehingga mampu melihat keselamatan dari Allah. Roh yang sama pun ada di dalam diri para lansia, yang mencintai Tuhan, mencintai sesama dan mencintai Gereja Katolik. Kado yang Bapa Uskup minta adalah agar semua umat mencintai Allah melalui Firman yang dibaca setiap saat, mencintai Gereja, mencintai sesama dan mencintai alam lingkungan. Masih begitu banyak harapan yang disampaikan Bapak Uskup, yang semakin menguatkan iman para oma opa. RD. Lucius Joko Kasihanto dalam sambutannya mengungkapkan satu kata untuk oma dan opa adalah HEBAT. Ia mengatakan bahwa dengan usia yang sudah begitu senja masih mau melayani Gereja dengan cara mereka, yiatu hidup saleh dan dalam doa. RD. Joko juga merasa malu bahwa dirinya yang masih muda terkadang justru kalah semangat dengan Oma dan Opa. Romo Joko berharap bahwa Oma dan Opa tetap semangat dalam memberikan diri di dalam Gereja.
Acara kemudian dilanjutkan dengan ramah tamah bersama di samping Gereja. Begitu penuh dan sesak, tetapi tetap dalam suasana kegembiraan yang tak terhingga. Nyanyian hymne Lansia mengalun begitu indah dan merdu. Kegembiraan dan semangat oma opa seakan tidak menggambarkan usia mereka yang sudah senja, yang tidak sekuat dulu lagi. Kebahagiaan itu pun diungkapkan melalui ‘joged’ dan nyanyian bersama-sama dengan Bapa Uskup dan para Romo yang hadir pada waktu itu. Pemotongan tumpeng syukur atas Ulang Tahun Presbiteriat Mgr. Paskalis dan ucapan syukur atas pesta Paguyuban Lansia Simeon Hana adalah bagian penting dari acara ramah tamah itu. Ditutup dengan bersantap bersama, dengan menu yang lezat dan kegembiraan bersama yang tercipta dalam acara itu. (Fr. Joko U)