Kamis, 6 Oktober 2016 seluruh kegiatan hari terakhir IYD 2016 Manado difokuskan di Catholic Youth Center Lotta, Manado. Tempat yang mampu menampung lebih dari 3000 orang ini penuh sesak dengan kehadiran peserta IYD untuk session dari pagi hingga siang dan dilanjutkan tatap muka dengan Menpora Republik Indonesia pada sore hari sebelum Perayaan Ekaristi Penutupan IYD 2016. Dua Tokoh yang menjadi sorotan dan mendapatkan sambutan meriah adalah VJ Daniel Mananta dan Menpora Imam Nahrawi.
VJ Daniel yang hadir dan menemani peserta dari sesi pagi hingga siang melayani berbagai pertanyaan dari peserta dengan gaya khasnya sebagai Host TV. Daniel berbagi pengalaman kepada seluruh OMK. Gaya mudanya membuat sesi pagi hingga siang menjadi sangat ringan dan menyenangkan. Ia berbagi pengalaman bagaimana Yesus dan Roh Kudus menemaninya melepaskan dan menghindarkannya dari godaan-godaan duniawi, dimana ketika berumur 15 tahun ia sudah mendapatkan godaan untuk menikmati sabu-sabu. Apalagi di dunia yang kini ia geluti, godaan dosa duniawi pasti akan datang silih berganti. Sehubungan dengan pewartaan imannya dalam kehidupan sehari-hari, ia menyatakan bahwa “Peace, Love, and Joy” menjadi pegangannya. Ia menceritakan, peran ibunya sangat besar dalam kehidupannya. Sang bunda mengingatkan dan mendoakannya sehingga mampu menghadapi tantangan hidupnya. Menjawab pertanyaan sehubungan dengan pilihan melayani Job dengan bayaran besar atau permintaan mengisi di gereja, ia menjawab dengan profesional, bahwa siapa yang meminta terlebih dahulu, itulah yang akan dilayani. Dalam hal membagi waktu untuk Tuhan, Daniel mengungkapkan bahwa ia tidak akan memberikan waktu untuk Tuhan perbagian, tetapi dalam seluruh kehidupannya, ia selalu membawa Tuhan.. Dalam menghidupi Injil dalam hidupnya sebagai minoritas, ia mengungkapkan bahwa menghidupi Injil adalah standar hidup yang harus dibawa sehingga tidak perlu memandang diri sebagai minoritas.
Dalam kunjungan Menpora untuk kegiatan IYD 2016, beliau mengungkapkan terimakasih mewakili Pemerintah Republik Indonesia atas undangan panitia. Beliau bangga terhadap kegiatan ini. Menjawab pertanyaan dari perwakilan peserta sehubungan dengan gedung pertemuan yang belum selesai pengerjaannya, bentuk konkret apa yang bisa diberikan oleh Menpora; beliau menyampaikan tidak bisa menjawab langsung permintaan sehubungan dengan hal konkret, tetapi beliau menyampaikan : ”Jika membutuhkan Meja Ping-pong, raket, dan bola akan saya kirim”. Bapak Imam Nahrawi juga menyampaikan bahwa ia tidak pernah bercita-cita menjadi menteri, Ia bercita-cita menjadi lebih dari menteri, lebih dari wakil presiden, lebih dari presiden. Ia mengungkapkan : “Cita-cita saya satu, saya bisa memberikan manfaat dan kegembiraan bagi seluruh masyarakat Indonesia”. Beliau mengharapkan dari OMK disini akan bisa berpidato sebagai menteri seperti dirinya. Sebelum mengakhiri kunjungannya di IYD 2016, beliau menegaskan : “jangan pernah melewati pelajaran sedikit pun dari orang lain, karena orang lain berharga untuk kehidupan kita. Setiap orang punya keistimewaan yang tidak kita miliki” (RD. Y. Joned S)