Bogor-Keuskupan : Minggu, 20 November 2016 merupakan hari yang sangat spesial bagi umat Katolik di Serang karena merayakan hari raya Kristus Raja Semesta Alam yang juga merupakan nama pelindung Gereja. Penuh persaudaraan, guyub dan penuh suka cita itulah gambaran singkat dan tepat untuk mengungkapkan suasana pesta pelindung Paroki tersebut. Peringatan pesta pelindung diawali dengan Misa Kudus yang dipersembahkan oleh bapak Uskup Bogor Mgr. Paskalis Bruno Syukur, OFM. sebagai selebran utama dan didampingi oleh RD. Stefanus Sumardiyo Adipranoto,RD. Thomas Gregorius Slamet Riyadi, RD Stefanus Edwin Tecoalu serta RD. Antonius Garbito Pamboaji dari Paroki St. Maria tak Bernoda – Rangkasbitung sebagai konselebran.Umat Paroki Kristus Raja merayakan 3 pesta sekaligus yaitu:
- Pesta Kristus Raja. Bersyukur bahwa kita memiliki Kristus Sang Raja yang diurapi Allah untuk menjadi Raja Semesta Alam.
- Persatuan kita dengan Gereja universal. Kita adalah Gereja lokal tetapi menjadi bagian dalam Gereja universal (Gereja Katolik Roma) yang hari ini menutup perayaan tahun Kerahiman Ilahi.
- Pesta syukur. Pesta terimakasih kepada Tuhan dan juga kepada sesama kita yang berjalan bersama dalam satu kesatuan sebagai seorang Katolik.
“Aku amat bersukacita takkala orang mengatakan: mari kita pergi ke rumah Tuhan. Hari ini kita berada di rumah Tuhan. Demikian pesan awal homili bapak uskup yang dikutip dari mazmur tanggapan.Bacaan injil hari ini mengenai seorang penjahat yang memohon kepada Yesus. Yesus! ingatlah akan daku apabila Engkau datang sebagai Raja. Sebuah ucapan sekaligus harapan dari penjahat yang tesalib tersebut senantiasa mengingatkannya akan sebuah lagu yang berisikan doa dan dipromosikan oleh Taize:Jesus remember me, when your come into your kingdom (Yesus ingatlah akan daku, apabila Engkau datang sebagai raja dalam kerajaanMu).
Yesus menanggapi permohonan penjahat tersebut dengan mengatakan, sesungguhnya hari ini juga engkau berada bersama Aku didalam Firdaus. Jawaban Yesus menunjukan kepeduliannya terhadap penjahat yang bertobat tersebut.Kita yang berada di tempat ini adalah orang-orang yang percaya dan menerima Yesus sebagai raja dalam hidup kita masing-masing, keluarga, paroki dan juga keuskupan kita. Bapak uskup kembali menegaskan bahwa raja yang kita imani ini adalah raja yang memiliki sifat:
- Raja kerahiman Ilahi. Artinya Yesus adalah seorang yang benar-benar mengasihi, mengampuni dan menerima siapapun yang mau bertobat. Dialah raja yang berbelas kasih, Maha rahim dan Raja yang mengampuni.
- Raja yang solider (senasib, sepenanggungan). Ini ditegaskan pada bacaan ke-2. Allah kita adalah Allah yang menghendaki agar kita diselamatkan tanpa membedakan bangsa, suku, ras.
- Raja yang membawa perdamaian untuk kita semua. Raja yang memiliki kerendahan hati yang luar biasa. “Jalanku adalah jalan kerendahan hati, bukan jalan kesombongan dan mementingkan diri sendiri
Bapak uskup merasa bangga karena memiliki umat di Serang dan berterimakasih atas warisan iman Katolik yang diperoleh dari rahim keluarganya serta rahim Gereja Katolik serta mengajak semua umat memelihara warisan iman Katolik yang mungkin diterimanya dari keluarga,Gereja Katolik ini atau dari orang lain yang menyertainya. Mari kita jadikan Gereja Katolikmenjadi rumah kita bersama dan merawatnya sehingga warisan iman katolik akan bertumbuh dan berkembang.
Sebelum mengakhiri homilinya, bapak uskup menyampaikan beberapa pesan yaitu:
- Kepada orang-orang muda Katolik, anda adalah generasi Fresh. Generasi wajah-wajah segar dari Gereja. Hendaklah Kita bersyukur karena kita mempunyai orang-orang muda yang berjalan bersama kita, dan mengajak mereka untuk membuktikan bahwa mereka adalah darah segar bagi wajah Gereja di Paroki dan di Keuskupan kita.
- Kepada generasi orangtua (ayah-ibu), anda adalah generasi yang dewasa. Jadilah orangtua yang dewasa dalam Gereja Katolik karena wajah kedewasaan Gereja ada dalam setiap wajah orang tua dalam paroki ini.Kita sebagai pengikut Kristus Sang Raja Damai harus bersatu hati, berjalan begandengan tangan dan tidak ada lagi perpecahan dan mementingkan diri sendiri.
- Kepada guru-guru, bimbinglah generasi muda agar menjadi generasi yang merasakan suka cita hidup bersama.
- Kepada para imam, anda adalah utusan Raja Damai. Raja yang berbelas kasih. Mari bersama uskupmu kita menerima dan mendampingi mereka agar mereka merasakan sukacita menjadi orang Katolik. Raja Semesta Alam adalah raja yang mengasihi kita semua. Kita dipanggil sesuai tugas kita masing–masing didalam Gereja ini. Kita menciptakan persaudaraan yang sungguh nyata dan hari inisecara khusus kita merayakan hari ulang tahun Paroki. Akan menjadi bermakna besar kalau kita mempunyai komitmen agar kabar suka cita ini dirasakan kita semua.
- Untuk para gembala yang diutus di Paroki ini,perhatikan dan cintailah umatmu. Buatlah agar mereka bersukacita merayakan Ekaristi, sukacita merayakan pesta-pesta persembahan kita dan bimbinglah mereka dikala mereka melakukan hal yang salah. Bimbinglah mereka dengan kasih kebapaan dan kasih ke-Allahan yang kita terima.
- Untuk para suster, setialah dengan panggilanmu. Jadilah suster-suster yang selalutersenyumdantertawa dan tetap setia mengikuti Kristus Sang Raja Maha Kasih.
Setelah perayakan Ekaristi acara dilanjutkan dengan penandatanganan Prasasti penutupan tahun Kerahiman Ilahi serta pembagian hadiah atas lomba-lomba yang sudah terlaksana. Wujud syukur atas pesta nama pelidung Gereja ini disimbolkan dengan berkahan tumpeng, secara simbolis tumpeng dipotong oleh Romo Sumardiyo, romo Thomas, romo Bertho serta bapak Renaldus selaku wakil ketua DPP. Selanjutnya umat diajak untuk makan bersama dihalaman gereja yang nampak hangat dan bersahabat.
SELAMAT HARI RAYA KRISTUS RAJA ALAM SEMESTA
By. Komsos KRS