IPSC-Keuskupan – SCIO CUI CREDIDI yang berarti Aku Tahu Kepada Siapa Aku Percaya (2 Tim.1:12) adalah moto ulang tahun Imamat RD. Rofinus Neto Wuli yang ke-20 yang dirayakan dalam Misa Kudus di Gereja Kristus Raja, Kawasan IPSC/ PMPP-TNI Sentul, Minggu, (3/9/2017) pagi. IPSC adalah Indonesia Peace and Security Center yg berada di Sentul, Bogor, Jawa Barat.
Romo Ronny sapaan akrabnya ditahbiskan menjadi Imam pada 3 September 1997 bersama sembilan temannya oleh mendiang Mgr Abdon Longinus da Cunha-Uskup Agung Ende di Langa-Bajawa-Flores.
Misa Syukur yang dilakukan secara konselebrasi dengan konselebran utama Romo Ronny dan didampingi Rm Silverius Betu, Romo Yustinus Joned Saputra, Rm Trenz Du’e, Rm John Podhi, Rm Tinyo Sera, dan Rm David Lerebulan.
Hadir dalam kesempatan yang bahagia itu diantaranya para pejabat dan tokoh senior dari TNI/ POLRI, seperti Letjen TNI Hinsa Siburian, Mayjen TNI Dominicus Agus Riyanto, Irjen Pol E. Widio Sunaryo, Mayjen TNI (Purn) Tono Suratman, Marsda TNI (Purn) Yan Manggesa, Brigjen TNI (Marinir) F. Saud Tambatua, Laksma TNI Albert B Pratiknyo, Brigjen TNI Rizerius Bambang, Mayor Lukas Djoki Priyadi, Serma Yusup Markun, Dirjen Bimas Katolik Eusabius Binsasi, Prof Dr Adrianus Meliala, Josephine Marieta, Dr Hieronimus Rowasiu, Josef A Nae Soi, Berto Lalo, para Kolonel dan Kombespol serta para Pamen, Pama, Bintara,Tamtama, dan sekitar lima ratusan dari para undangan, keluarga maupun sahabat.
Dalam kotbah Romo Silverius Betu mengatakan menjadi seorang imam maupun prajurit TNI sebenarnya sama. Harus siap untuk ditempatkan dimana saja. Tidak bisa ditolak dan hal itu memang sudah dipersiapkan Tuhan.
“Perjalanan imamat seorang Romo Ronny memang sudah dipersiapkan sesuai dengan rencana Tuhan. Dengan pengalamannya di Keuskupan Agung Ende yang menjadi pastor paroki seperti di Maukeli, Riti, Nangaroro dan segudang pengalaman lainnya hingga menjadi pastor bantuan di Keuskupan TNI/ POLRI, hal itu mau menunjukan kita harus siap untuk ditempatkan dimana saja”, ucap Romo Silver.
HUT Imamat Romo Ronny yang bersamaan dengan Bulan Kitab Suci Nasional 2017 yang mengangkat tema “Kabar Gembira di Tengah Gaya Hidup Modern” Romo Silver mengingatkan agar tidak ketinggalan zaman harus melek teknologi tetapi untuk mewartakan kabar baik. Tidak menyebarkan berita hoax atau berita bohong di media sosial yang dapat menyesatkan atau merugikan orang lain.
“Semoga para Imam untuk tetap setia melayani umat. Jangan sampai dengan adanya kecanggihan teknologi, jadi malas bertemu umat, apalagi tidak melakukan perayaan Ekaristi dan tidak mau dipindahkan ke daerah terpencil hanya karena tidak ada sinyal. Kalau Romo Ronny saya melihat sangat melek teknologi. Beliau memanfaatkan media sosial untuk memberikan renungan di beberapa group whatsapp atau media sosial lainnya. Dan sampai saat ini tiap pagi Romo Ron
ny masih melakukannnya. Padahal beliau sangat sibuk dan padat agendanya”, ucap Romo Silver yang kini sedang studi di Universitas Pertahanan (UNHAN).
Dalam kesempatan yang sama, Romo Ronny mengalungi rosario merah putih sekaligus memberikan doa dan berkat khusus bagi para Peacekeepers Katolik yang akan menjalani Misi Pemeliharaan Perdamaian PBB di Libanon.
Usai Misa Kudus, dilanjutkan dengan acara ramah tamah di tenda merah putih yang berada di depan Gereja Kristus Raja, Kawasan IPSC/ PMPP-TNI Sentul. Suasana kegembiraan tampak dari wajah-wajah para tamu udangan terlebih lagi diringi dengan Ja’i sebuah tarian khas asal Bajawa, Ngada, Flores-NTT.
Romo Ronny seperti dikutip dalam laman Facebook maupun group whatsappnya, ia mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang turut mendoakannnya dalam HUT Imamat yang ke-20 tahun.
“Penziarahanku di jalan kemuridan ini belum apa2….dalam kesadaran penuh akan kerapuhan manusiawiku saya mohon doa2mu selalu dan tetap dalam iman mengandalkan Tuhan yang memanggilku. Sungguh…saya tahu kepada Siapa (=TUHAN) saya percaya. Amin” tulisnya. (Darius Lekalawo)