Gunung Sindur-Keuskupan : Lembaga Pemasyarakatan atau biasa disebut penjara. Tak banyak orang yang mau berkunjung ke sana. Tak sedikit pula orang yang menganggap orang-orang tahanan sebagai orang-orang yang terbuang, terhukum bahkan terhina. Namun, benarkah demikian ?
Senin (09/10/2017), Pengurus Sahabat Lapas dan umat Paroki Santo Matias, Cinere, kembali mengadakan kunjungan kasih dan misa di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A, Gunung Sindur. Kegiatan ini merupakan kegiatan rutin bulanan yang merupakan program kerja dari Sahabat Lapas.
Setiba disana, kami pun menitipkan KTP dan handphone pada sipir. Tak lupa, sipir pun memeriksa barang bawaan yang kami bawa saat itu. Setelah kami masuk, para warga binaan menyambut kami dengan sukacita. Mereka berdiri di sepanjang pintu masuk hingga menuju Gereja Oikumene “Immanuel”. Jabat tangan dan senyum hangat mereka dalam menyambut kami, membuatku terharu. Ya, mereka yang dianggap sebagai penjahat, menyambut kami layaknya menyambut pejabat. Sebelum misa, RD Antonius Dwi Haryanto atau yang akrab dipanggil Romo Anton memberi kesempatan pada para warga binaan yang ingin melakukan pengakuan dosa. Lalu dilanjutkan dengan misa yang diadakan tepat pada pukul 10.00.
Dalam homilinya yang mengacu pada Bacaan Injil Lukas 10:25-37 Romo Anton mengatakan hendaknya kita saling mengasihi sesama sebagaimana Yesus telah mengasihi kita. Jika kita mengasihi Tuhan maka kita pun akan mampu untuk mengasihi dan mengampuni sesama. Dalam hidup ini, hal yang paling sulit kita lakukan adalah mengampuni sesama yang telah menyakiti kita. Kerap kali kita dikuasai dendam untuk membalas orang yang telah menyakiti kita. Kita pun sering tidak peduli akan orang lain yang membutuhkan uluran tangan kita.. Sebagaimana orang Samaria yang telah menjadi sesama bagi orang Yahudi, maka hendaknya kita pun mampu untuk saling mengasihi sesama kita meskipun mereka berbeda dengan kita. Mengakhiri homilinya, Romo Anton menghimbau para warga binaan untuk dapat saling mengasihi dan mengampuni sekembalinya mereka ke masyarakat.
Sebelum berkat dan pengutusan, Romo Anton memberkati Rosario juga mengatakan bahwa bulan Oktober dirayakan sebagai bulan Rosario oleh umat Katolik. Seharusnya kita semakin rajin mendaraskan doa Rosario dan berdevosi pada Bunda Maria yang telah dipilih oleh Allah sebagai pengantara akan kelahiran Sang Juruselamat, Yesus Kristus.
Usai misa, para warga binaan diberi kesempatan untuk memberi kesaksian juga menyanyikan lagu-lagu pujian. Sebelum pulang, kami membagikan bingkisan kasih juga Rosario yang telah diberkati oleh Romo Anton, lalu berfoto bersama. (Stephanie Annette Siagian)