
MALANG – Keuskupan : Menepi sejenak dari segala karya pelayanan gerejawi untuk menemukan kembali kekuatan baru dan pengalaman dicintai dan mencintai Allah. Itulah semangat yang dibawa oleh 19 imam-imam muda (imam diosesan dan CSE) yang tergabung dalam Bina Imam Muda (BIM). BIM merupakan wadah para imam yang berusia tahbisan dibawah 10 tahun. Pondok Rohani St. Theresia Lisieux di Jalan Puncak Tidar, Malang menjadi tempat beroase bagi para imam-imam muda ini dalam menggali kembali pengalaman dicintai dan mencintai Allah dalam bimbingan Romo Paulus Teguh O.Carm.
Retret yang berlangsung selama 3 hari 2 malam ini (4-6 Juni 2018) dan 1 (7 Juni 2018) hari rekreasi ini mengajak para imam untuk mendalami tema “mendengarkan, menegaskan dan menghidupi panggilan sebagai imam” sesuai dengan seruan Bapa Suci Fransiskus dalam Surat Hari Minggu Panggilan tahun lalu. Dalam sesi retret ini, Romo Teguh mengajak para imam kembali menyadari bahwa panggilan itu istimewa karena di situlah ditemukan pengalaman dicintai Allah. Pengalaman dicintai oleh Allah pertama-tama merupakan sebuah kekuatan yang memampukan setiap imam dan semua pengikut Yesus untuk akhirnya menularkan dan mengaktualisasikannya dalam karya pelayanan dan pekerjaan. Dengan kata lain karya pelayanan kita merupakan ungkapan syukur atas pengalaman keintiman cinta bersama dan di dalam Allah. Kekuatan doa hendaknya menjadi penopang dalam setiap karya. Uniknya dalam retret ini, Romo Teguh mengajari para imam-imam ini berdoa lewat tarian.

Romo Tukiyo (Pastor Paroki BMV Katedral) dan Romo Iko ( Rektor Seminari Tinggi St. Petrus Paulus) turut serta dalam retret ini. Kedua romo ini menjadi pembina bagi para imam BIM. Romo Teguh O. Carm mengungkapkan rasa bangga dan bahagianya mendampingi retret ini. Beliau terkesan dengan para imam-imam ini yang selama retret menunjukkan persaudaraan yang penuh sukacita; tidak ada gap antara senior dan junior; candaan dan cara para imam-imam Bogor dalam berinteraksi menunjukkan sebuah keakraban, penghargaan dan penerimaan satu sama lain yang begitu luar biasa. Bahkan beliau ingin membawa kesan ini untuk bisa dibawa pula dalam komunitasnya.
Retret para imam BIM ini dilengkapi pula dengan rekreasi bersama ke dua destinasi wisata di Malang yaitu Museum Angkut dan Coban Rondo. Rekreasi bersama ini menjadi momen bagi para pastor untuk menyegarkan kembali semangat pelayanan dan memantapkan kembali pengalaman dicintai Allah dalam persaudaraan para imam. Terima kasih Bapa Uskup Mgr. Paskalis bersama dengan seluruh tim kuria keuskupan, para pastor paroki dan seluruh umat yang telah mendukung para imamnya untuk retret ini. Mari kita doakan selalu para imam-imam Tuhan ini agar semakin setia dan bersukacita dalam panggilan Tuhan. (RD. David)