Geliat Orang Muda dalam Berwirausaha

Loading

Bandung-Keuskupan : Tanggal 9-11 Oktober 2018, PSE Regio Jawa mengadakan pertemuan di Keuskupan Bandung. Dalam pertemuan ini dihadiri 38 peserta dari tujuh keuskupan di Regio Jawa yaitu Keuskupan Agung Jakarta, Keuskupan Bogor, Keuskupan Bandung, Keuskupan Agung Semarang, Keuskupan Purwokerto, Keuskupan Malang dan Keuskupan Surabaya. Peserta pertemuan ini adalah Ketua Komisi PSE Keuskupan di Regio Jawa dan stafnya, serta dari Orang Muda yang berwirausaha.

Pertemuan PSE Regio Jawa dibuka dengan Perayaan Ekaristi yang dipersembahkan oleh Mgr Antonius Subianto. Dalam homilinya beliau menekankan tentang pentingnya mengikuti keteladanan Maria yang kontemplatif tetapi juga diimbangi dengan karya seperti Marta yang berkarya.

Tema pertemuan PSE Regio Jawa ini adalah “Orang Muda yang Berwirausaha”. Dalam pengantarnya, Koordinator PSE Regio Jawa mengungkapkan bahwa “PSE harus menjalin mitra dengan siapapun atau pihak manapun seluas-luasnya. Dengan bekerjasama inilah, pada akhirnya akan menjadikan PSE lebih mudah untuk berkarya dan juga dapat membantu lebih banyak orang”. Melalui kemitraan dengan banyak pihak, maka semakin banyak orang pula yang akan merasakan kasih Allah dalam hal ini.

Dalam pertemuan ini juga dihadirkan beberapa pembicara yaitu Ibu Lidwina Wahyu Widayati yang berbicara “Pelung Dan Tantangan Kaum Muda Di Era Digital”. Dalam sessinya, Ibu Lidwina meyampaikan tentang karakter dari beberapa gen, yaitu gen baby boomers, gen X, gen Y dan gen Z. Dari karakter inilah pada akhirnya diharapkan kita dapat mengerti dan memahami dengan siapa kita bermitra dan bagaimana kita dapat menjalin relasi yang baik, supaya harapan itu dapat dicapai dengan baik. Selanjutnya, sesi kedua dibawakan oleh Bapak Salamun Taofik yang berbicara tentang “Sharing Komunitas The Local Enablers”. Dalam sharingnya, beliau menceritakan tentang perjalanan banyak anak muda yang dulunya merasa gagal dan merasa tidak dapat berbuat apa-apa, tetapi pada akhirnya setelah mereka bersedia diarahkan, mereka menjadi orang yang sukses dan dapat melakukan berbagai inovasi berkaitan dengan kewirausahaan.

Sessi ketiga di isi oleh  Bapak AW Hernowo Adi yang berbicara tentang “Menyikapi Kebijakan Pemerintah Berkaitan dengan Wirausaha Baru”. Dalam sessinya, beliau mengungkapkan bagaimana cara bermitra dengan pihak pemerintah. Ada peluang bagi kita untuk dapat bermitra dengan pemerintah, tetapi juga harus benar-benar melihat, sejauh mana peluang itu dapat membantu kita. Selanjutnya, sessi di isi oleh Sdra. Mentari dan Sdra. Aprilia. Tema pada sessi ke empat ini berbicara tentang “Pertanian Kini: Cerita dari Orang Muda Kota dan Desa”. Dalam sharingnya,  mereka mengungkapkan tentang pengalamannya menjadi petani. Mereka sebenarnya tidak bercita-cita menjadi petani, tetapi kecintaan menjadi petani itu tumbuh setelah lulus kuliah. Mereka juga menceritakan pengalaman suka dukanya menjadi petani, bahwa petani itu sebenarnya peluang untuk mencapai kesuksesan juga.

Pada malam harinya tanggal 10 Oktober 2018, para peserta mendiskusikan tentang nilai-nilai positif dari para nara sumber. Di hari terakhirnya, hasil diskusi itu disharingkan dan ternyata banyak hal yang menarik dari para peserta antara lain, mereka dibukakan untuk dapat mengenali siapa yang menjadi mitra kerja mereka dan bagaimana bermitra dengan mereka, peserta juga melihat bahwa peluang itu akan ada tetapi bagimana kita konsisten dan tetap mempertahankan apa yang telah diusahakan, dan masih banyak hal lagi yang disharingkan serta memberikan masukan bagi generasi muda saat ini. (RD.Greg)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

error: Content is protected !!
Enable Notifications OK No thanks