Mgr Paskalis Imbau Umat untuk Kurangi Sampah Plastik

Loading

Darurat sampah plastik; Info grafis polusi sampah. (Sumber : Liputan6)

Kelapa Dua – keuskupanbogor.org : Seiring dengan surat edaran Bupati Bogor terkait pengurangan sampah plastik, Mgr Paskalis pun merespon surat tersebut dengan mengajak semua umat untuk mengurangi sampah plastik. Rendahnya kesadaran manusia dalam bencana sampah plastik sangat memprihatinkan. Dari pihak pemerintah, munculnya kesadaran akan bahaya sampah plastik sebagai sebuah ancaman serius setidaknya telah tertuang dalam ajakan dan sosialisasi pengelolaan dan pengolahan sampah. Pemerintah sendiri telah menargetkan pengurangan sampah plastik hingga 70 %sampai tahun 2025. Upaya ini tentu perlu keseriusan dan partisipasi penuh baik pemerintah maupun masyarakat.

Surat edaran Bupati Bogor terkait pengurangan penggunaan plastik. (Foto : kiriman wa dari Mgr Paskalis)

Dalam surat edaran Bupati Bogor, Ade Yasin, tertanggal 15 Januari 2019 sebagai tindak lanjut surat edaran Kementerian Lingkungan Hidup Nomor SE.3/UM/SET.1/2/2018 tanggal 26 Februari 2018 tertuang ajakan pengurangan penggunaan plastik yang berpotensi jadi sampah yang meliputi :

  1. pengurangan penggunaan kemasan dan tutup plastik sekali pakai dalam setiap kegiatan rapat/koordinasi/sosialisasi/pelatihan dan sejenisnya di gedung maupun hotel.
  2. imbauan agar kantin-kantin di kantor dan sekolah tidak menjual makanan berkemasan plastik
  3. penyediaan Bank Sampah sebagai ajakan pemilahan dan pengelolaan sampah.
Leonardus mengajak anak murid membawa botol minum dan tempat makanan sebagai gerakan mengurangi sampah plastik. (Foto : FB Leonardus Rohadi)

Berdasarkan data yang diperoleh dari Asosiasi Industri Plastik Indonesia (INAPLAS) dan Badan Pusat Statistik (BPS), sampah plastik di Indonesia mencapai 64 juta ton/ tahun; 32 juta ton dibuang (bermuara) ke laut. Penemuan bangkai seekor ikan Paus di Pulau Kapota, Wakatobi (18/11/2018) merupakan salah satu peristiwa yang menyedihkan.  Pasalnya dalam perut paus yang mulai membusuk itu ditemukan 5,9 kilogram sampah plastik. Secara sederhana pula kita pun bisa melihat banyaknya sampah plastik di saluran-saluran air.

Mari kita mulai pertobatan ekologis kita paling minimal dengan mengurangi sampah plastik (puasa plastik). Kebiasaan membawa botol minum, membawa kantung belanja dan tidak menggunakan air kemasan gelas plastik sekali pakai dalam rapat dan pertemuan merupakan contoh sederhana yang bisa kita lakukan.

Penulis : RD David

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

error: Content is protected !!
Enable Notifications OK No thanks