Renungan Harian Rabu, 30 Januari 2019 Hari Biasa, Pekan Biasa III Bacaan 1: Ibrani 10:11-18 Mazmur: Mazmur 110:1.2.3.4 Injil: Markus 4:1-20
Salam dari Timur Indonesia!
Ada pepatah Jawa berbunyi “Gajah diblangkoni, iso kotbah ra iso nglakoni“, yang dalam Bahasa Indonesia berarti bisa berkotbah atau mengajar tetapi tidak bisa menjalankan ajarannya dalam kehidupan. Ada juga istilah NATO, kependekan dari No Action Talk Only, yang artinya tidak ada aksi nyata tetapi hanya bicara.
Sikap dan situasi ini selaras dengan apa yang akan kita renungkan. Hidup kita yang telah dikuduskan secara sempurna oleh kurban Kristus hendaknya menjadi tanah baik yang ditaburi sabda. Sabda itu hendaknya tertanam dalam hati dan menghasilkan aksi nyata dalam sikap hidup sehari-hari. Kenyataannya, kita sering gagal menjadi tanah yang baik bagi sabda Tuhan.
Saudaraku, banyak manusia pandai mengajarkan hal baik, bicara tentang teori kebenaran, panjang lebar menjelaskan tentang kebajikan dan makna hidup tetapi sesungguhnya tidak pernah melakukan hal tersebut dalam kehidupannya.
Dalam kehidupan beriman sering kita merasa banyak memahami ajaran iman, paling mengerti tentang sabda, merasa paling hebat tentang ajaran dari dokumen-dokumen gereja. Sayangnya, semua itu sering tidak kita wujud nyatakan dalam kehidupan kita sehari-hari.
Sebagai contoh, kita sadar bahwa sabda Tuhan mengajarkan kita untuk hidup saling mencintai, tetapi kita tetap hidup saling mematikan cinta lewat kebencian dan kedengkian. Kita mengerti bahwa sabda mengajarkan kita untuk memiliki kasih dan pengampunan, tetapi kita masih terus memilih untuk hidup dalam kebencian dan perselisihan.
Sabda Tuhan juga mengajarkan supaya kita menjadikan hidup kita sebagai berkat dan rahmat bagi sesama, tetapi kita tetap memilih egois, tidak peduli dan sulit berbagi. Saudaraku, mari menjadi tanah yang baik tempat sabda berbuah lipat. Hidup yang berbuah cinta, berbuah kebaikan dan berbuah kebenaran. Mari jadikan hidup kita sebagai sabda yang hidup dan nyata. Tuhan memberkati.
Jangan lupa bahagia,
Jangan lupa tersenyum,
Jangan lupa berdoa.
(RD Lucius Joko)