Renungan Harian Pekan Biasa IV HR St. Yohanes de Britto, St. Isidorus dari Mesir, Katarina Dei Ricci, St. Yoana Valois Senin, 4 Feb 2019 Bacaan : Ibr 11:32-40, Mrk 5:1-20
Berbagai film horror yang menceritakan kisah-kisah magis dan roh-roh kegelapan sering dimunculkan dalam layar kaca dan layar lebar seperti The Nun, The Exorcism, dan lainnya. Kisah-kisah ini memberikan sebuah pemandangan bahwa setan, iblis atau roh jahat itu sungguh ada. Saat kita mau dibaptis (dan saat pembaharuan janji baptis di malam paskah) kita pun diajak untuk menolak setan dengan segala perbuatannya. Di sinilah kita menyaksikan bahwa dalam iman Katolik diakui pula adaya setan dengan segala perbuatannya.
Dalam Injil Markus hari ini dikisahkan Yesus yang membebaskan seorang yang kerasukan roh jahat di daerah Gerasa. Roh jahat yang merasukinya bukan hanya satu tetapi ribuan (Legion). Mungkinkah orang Katolik pun kerasukan roh jahat? Sangat mungkin terjadi. Salah satu indikatornya adalah kecenderungan kita berdosa dan bervariasinya dosa kita. Perbuatan dosa adalah ketika hidup manusia tidak lagi mampu dikuasi Roh Allah sehingga yang memasukinya adalah roh-roh jahat yang perlahan-lahan menggerogoti jiwa. Saat kita berbohong, kebohongan itu selalu ditutupi dengan kebohongan lainnya. Saat roh kemalasan menghampiri, kita pun menjadi menunda-nunda tugas dan pekerjaan. Saat roh kemarahan, ketamakan, dengki, dendam merasuki, manusia dibuat seolah-olah susah lepas. Demikianlah cara kerja roh jahat, perlahan tetapi pasti mengcengkeram hidup manusia. Akhirnya tubuh dan hidup manusia dikerubungi dan dikuasi aneka roh jahat.
Ternyata roh jahat itu takut dan taat pada Yesus dan kuasa sabda-Nya. Roh jahat berpindah dari orang tadi ke babi-babi. Roh jahat yang dikisahkan di Injil Markus tidak hilang tetapi berpindah tempat. Mari kita hidup dalam ketaatan pada sabda Allah, ketekunan dalam doa dan kesatuan dalam Ekaristi agar tubuh dan hidup kita tidak menjadi kediaman roh jahat yang sulit diusir.
Tuhan ajarkan aku taat dan setia pada sabda Yesus, bertekun dalam doa dan bersatu dalam Ekaristi agar aku selalu menjadi anak-Mu. Amin
Penulis : RD David
Ilustrasi cerita : Antonius Purbi