Renungan Harian Rabu, 6 Februari 2019 PW St. Paulus Miki, dll (Martir), Dorothea dan Theophilus (Martir) Bacaan : Ibr 12:4-7.11-15, Mrk 6:1-6
Ada film pendek tentang seorang yang menyamar sebagai konsumen yang berpakaian sederhana, mau makan di restoran besar. Pelayan – pelayan restoran mengabaikan, menolak dan mengusirnya. Ketika ia kembali lagi dengan penampilan yang berkelas, mengendarai mobil mewah, para pelayan langsung menyambut dan melayaninya. Penampilan fisik atau status sosial dapat mengelabui kita.
Dalam Injil hari ini kita dengar lagi tentang Yesus yang ditolak oleh orang-orang Nazaret, tempat tinggal-Nya. Yesus dikenal di berbagai tempat karena pengajaran dan mukjizat-Nya, tetapi orang Nazaret tidak menghargai-Nya. Mereka menolak karena status sosial-Nya sebagai anak tukang kayu dan mereka tahu ibu dan saudara-saudara-Nya.
Ternyata di jaman itu, orang Yahudi pun menjadikan status sosial keluarga seseorang sebagai ukuran dan dasar kepercayaan. Sebaliknya, Yesus melayani banyak orang dari berbagai kalangan dan mempercayai-Nya. Semoga kita tidak seperti orang Nazaret, yang gara-gara tidak ada mukjizat dan status sosial-Nya, lalu tidak percaya dan menolak Yesus. Kita beriman kepada Yesus bukan untuk berharap mukjizat, bukan? Berimanlah secara tulus bukan karena modus.
Penulis : Antonius Purbiatmadi
Editor : RD David