Bogor-keuskupanbogor.org: Sabtu (9/2/2019) adalah hari istimewa bagi peserta kursus Pastoral Counseling Centre (PCC) Keuskupan Bogor Angkatan IX. Hari itu menjadi akhir perjuangan menuntaskan kursus yang telah berlangsung selama 1 tahun. Setelah menyelesaikan tugas akhir, anggota PCC IX diutus untuk melayani.
Ketua Divisi Pendidikan PCC Ibu Benedicta Sulistyani menyampaikan esensi dari perutusan ini, yakni “Memperkaya dalam melayani”. Baik konselor pastoral ataupun pendamping pastoral diajak untuk melayani dengan kasih, ketulusan, kerendahan hati, serta keinginan untuk terus mau belajar. Sebanyak 27 orang yang diutus pun menambah jumlah keluarga PCC menjadi 198 orang. Dalam kesempatan yang sama, Ibu Sulis dengan gembira menyampaikan selamat bergabung dan selamat mengikuti proses pembelajaran dengan sukacita kepada 45 peserta PCC Angkatan X.
Pesan mendalam disampaikan oleh Romo moderator PCC RD Alfonsus Sutarno dalam khotbah. Beliau menyampaikan bahwa bacaan hari ini tepat dengan maksud perutusan PCC. Mengutip bacaan dari Surat Kepada Orang Ibrani “Marilah kita dengan perantaraan Yesus senantiasa mempersembahkan kurban syukur kepada Allah yaitu ucapan bibir yang memuliakan nama-Nya”. Dalam tugas konseling, apa yang kita sampaikan sangat penting untuk membantu orang lain. Di sisi lain, ucapan yang baik dari kita juga akan memberi dampak baik bagi kita sendiri.
Dalam bacaan Injil Markus, kita diminta untuk lebih peka akan kebutuhan orang lain. Kita meneladan Yesus yang memberi makan, menyembuhkan, dan mengajar. PCC IX sudah selesai sebagai sebuah program pembelajaran, ibarat sebuah pemantik api, maka proses untuk terus melayani dan belajar, dengan dilandasi sikap rendah hati dan rasa syukur, senantiasa perlu dikembangkan agar pengetahuan semakin luas. Bagi PCC X, semoga perutusan ini menjadi mercusuar untuk belajar.
Acara dimulai pada pukul 09.00 dengan Misa & perutusan, dilanjutkan dengan penyematan pin dan penyerahan piagam kepada peserta kursus oleh Bapa Uskup Mgr. Paskalis Bruno Syukur. Mgr. Paskalis berharap besar terhadap PCC untuk menjadi mitra pengembangan sumber daya Gereja. Gereja bertumbuh kalau SDM-nya bertumbuh. Beliau menyampaikan bahwa tugas PCC sejalan dengan road map keuskupan untuk membangun sumber daya manusia, dan tentunya program pemerintahan Presiden Jokowi untuk meningkatkan kualitas SDM Indonesia. PCC memperlihatkan awam-awam yg militan dengan ide-ide dan pelayanannya. PCC di bawah naungan Komisi keluarga menjadi begitu penting untuk membantu keluarga memahami diri/pasangan/anak- anaknya. Pemahaman ini sangat penting untuk membangun keluarga yang lebih baik serta membantu orang lain. Dukungan Bapa Uskup akan tugas pelayanan PCC sangat berarti dan menjadi sumber energi bagi PCC untuk terus berkarya.
Selamat menjalankan tugas perutusan bagi PCC IX, dan selamat bergabung PCC X. Tuhan memberkati. (Yustina Wardhani)