Renungan Harian Senin, 18 Februari 2019 Senin Biasa Pekan Biasa VI Bacaan : Kej 4:1-15.25, Mrk 8:11-13
Menghadapi orang yang bersikap kritis memang sering menjengkelkan. Kekritisan orang yang demikian sering bukan untuk lebih memahami dan mengerti, tetapi lebih untuk mencari-cari kesalahan atau mencobai. Kalau yang dikritisi adalah hal-hal sehari-hari dalam hidup kita, mungkin kita bisa memaklumi. Tetapi, bagaimana jika bersoal jawab tentang iman atau hal-hal surgawi?
Bacaan Injil hari ini kita baca Yesus yang gregetan atau mengeluh atas sikap orang-orang Farisi. Mereka banyak tahu tentang Yesus dan perbuatanNya. Mereka bersoal jawab dengan Yesus bukan untuk lebih mengerti dan mengimaniNya, melainkan untuk mencobaiNya. Mereka berharap lebih banyak bukti atau mukjizat lahiriah untuk tanda nyata bahwa Yesus sungguh Mesias yang dinanti.
Meski kita sudah lama sebagai orang katolik, sikap-sikap iman kita mungkin juga seperti orang-orang Farisi. Sudah banyak mukjizat yang kita alami dalam hidup kita, namun sering kita masih bimbang hati. Kita masih suka menguji Allah untuk minta tanda bukti. Beriman atau mencobai Allah itu seperti sisi mata uang. Kita merasa beriman, tetapi sesungguhnya sedang mencobai Allah. Agar hidup kita benar-benar beriman, kita perlu kepekaan hati dalam terang Roh Kudus.
Ya Yesus, berilah aku sikap rendah hati dan terbuka akan bimbingan RohMu agar aku semakin beriman. Amin.
(Penulis:Antonius Purbiatmadi)