Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa.
Yohanes 15 : 5
Renungan Harian
Rabu, 22 Mei 2019
Pekan Paskah V
Bacaan : Kis 5 : 1-6, Yohanes 15 : 1 -8
Yesus tampil sebagai pokok anggur dan kita adalah ranting-rantingnya. Ranting hanya akan hidup, berkembang dan berbuah saat ranting itu tetap melekat pada pokoknya (batang). Ranting mendapatkan suplai energi dari batangnya. Saat hidup melekat pada Yesus, maka energi dari Yesuslah yang (seharusnya) diserap. Dengan demikian manusia hanya hidup dan berkembang sejauh ia hidup di dalam Sang Pokok Anggur. Dapat dipastikan buah hidupnya pun adalah buah hidup yang menyelamatkan; tidak memecah belah; apalagi berbuah kosong atau asam.
Kejadian 22 Mei yang saat ini menampilkan anarkisme, buah-buah kebencian dan memecah belah menjadi sebuah refleksi iman juga bagi kita sebagai orang Katolik? Jangan sampai orang Katolik ikut menyebarkan berita hoax, mudah mensharingkan berita dan video hoax, atau malah justru ikut menggaduhkan grup grup wa dengan ujaran-ujaran kebencian. Sebenarnya kita bisa ikut membantu dengan mengirimkan doa bagi para petugas keamanan TNI POLRI yang siaga 24 jam, tanpa istirahat, meninggalkan keluarga terkasih demi pengabdian. Kita yakin bahwa kuasa doa akan menguatkan mereka dan keluarga.
Di sisi lain, sejauh mana kita berbuah manis atas hubungan erat kita dengan Tuhan? Semoga hidup kita pun senantiasa menjalin keterikatan hanya kepada Sang Pokok Anggur, menjadi buah manis yang menyatukan dan mendamaikan, serta menjadi anak bangsa yang membawa damai dan kerukunan.
Tuhan hanya di dalam Engkau kami hidup. Biarlah kekuatan-Mu pula yang menjadikan kami ini kuat dan berhikmat. Berkati bangsa ini dari segala gangguan keamanan yang hendak memecah belah bangsa. Amin
RD David