Gereja terpanggil untuk membangun generasi bangsa (manusia) yang mewartakan komunitas damai dan kasih. Di tengah marak dan liarnya arus komunikasi dan informasi yang berisi hoax, berita palsu serta berbagai ujaran kebencian, gereja dipanggil untuk menjernihkan kehidupan sosial yang baik, benar, santun dan kudus. Inilah semangat Pekan Komunikasi Sosial Nasional 2019 – Konferensi Waligereja Indonesia yang dilangsungkan di Keuskupan Agung Makasar (26 Mei 2019 – 2 Juni 2019).
Makasar – keuskupanbogor.org: Mgr Antonius Subianto Bunjamin (Uskup Bandung – Sekjen KWI) membuka PKSN 2019 yang berlangsung di Keuskupan Agung Makasar. Perayaan Ekaristi yang kental dengan budaya Sulsel (Bugis dan Minahasa) mengawali rangkaian PKSN setelah sebelumnya Mgr Antonius bersama para utusan komsos dari masing-masing keuskupan serta Rm Kamilus (Sekjen Komsos KWI) disambut dengan tarian adat khas Minahasa.
Romo Kamilusmenyampaikan bahwa PKSN ini merupakan yang keenam kalinya dilangsungkan di Indonesia. Beliau menyampaikan keprihatinannya terkait dengan dunia medsos yang dekat dengan kehidupan anak muda saat ini dihujani dengan berata hoax dan ujaran kebencian. Gereja pun lewat komsos khususnya terpanggil untuk menjadikan kehidupan media sosial sebagai media yang menyelamatkan dan mempersatukan baik dalam kehidupan beriman maupun terlebih dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
“Melalui sarana komsos kita diajak untuk menjadi tanda kerahiman Allah. Komunitas jejaring sosial hendaknya dibangun untuk mewartakan yang benar, santun, baik dan kudus. Bukan membangun hoax, berita bohong dan segala ujaran kebencian. Dalam persaudaraan tiada dusta dan berita bohong, yang ada hanyalah saling mengasihi”, jelas Mgr Anton dalam homilinya.
PKSN ini akan dimulai dengan seminar nasional (senin, 27/05/2019) dengan tema “Memperkokoh NKRI Melalui Media Digital” yang akan disampaikan oleh Rosita Niken Widiastuti (Sekjen Kominfo). “Komunikasi sosial itu darah kehidupan sosial. Kita dipanggil untuk mengembalikan hakikat komunikasi sosial sebagai darah kehidupan sosial yang bersih : baik benar santun dan kudus”, demikian tutur Mgr Anton dalam sambutannya saat malam parade budaya pembukaan PKSN di Aula Gereja, sesaat setelah misa dilangsungkan. Mari kita sukseskan PKSN ke-6 ini untuk membangun persaudaraan “love speech”.
(RD David)