Senin 11 November 2019 PW S Martinus dari Tours, Uskup Bacaan I : Keb 1: 1-7 Bacaan Injil : Luk 17:1-6
DI zaman ini, kita dapat menikmati kemudahan dalam mengakses informasi dengan segala gawai yang kita miliki. Setiap harinya, bermacam informasi berdatangan tiada henti lewat media sosial yang kita miliki. Informasi-informasi itu dapat membantu kita dalam membentuk pola pikir dan menambah wawasan. Namun tak jarang, informasi yang kita dapat justru menyesatkan; yang sepintas terlihat benar ternyata berisi informasi yang salah.
Dalam bacaan Injil hari ini, Tuhan kita Yesus Kristus mengatakan bahwa “tidak mungkin tidak akan ada penyesatan”. Visi Tuhan Yesus ini menunjukkan bahwa di setiap zaman pasti ada penyesatan yang muncul untuk menggoncang iman kita; menggoncang rasa kemanusiaan dan bahkan mengacaukan pola pikir kita. Penyesatan ini bisa datang dengan ‘bungkus’ yang nampak seperti kebenaran, sehingga mungkin kita akan terkecoh.
Oleh sebab itu, kita senantiasa diajak untuk menanggapi bentuk-bentuk penyesatan yang muncul dengan bijak. Hal ini dapat dilakukan jika kita memiliki iman yang kuat, yakni iman yang bersumber dari Tuhan Yesus Kristus. Iman yang kuat itu salah satunya ditunjukkan dengan kemauan kita untuk mengenal dan mengikuti segala hal yang diajarkan oleh Tuhan Yesus. Pola pikir kita pun dibentuk menjadi pola pikir Injili, dan rasa kemanusiaan kita pun dibentuk pula oleh pesan-pesan Yesus.
Jika hal ini telah tertanam dalam diri kita, iman sebesar sebiji sesawi pun dapat membantu kita untuk menyaring segala informasi berdasarkan nilai-nilai injili. Jika kita memiliki fondasi kebenaran yang kuat, kita dapat lebih waspada terhadap berbagai bentuk penyesatan. Dengan demikian, kita pun dapat memberi bimbingan bagi kerabat kita agar tidak terjerumus dalam Injil palsu, dan bahkan bisa juga menegur orang-orang yang memberi penyesatan melalui cara-cara yang dikehendaki Yesus.
Mari kita senantiasa mengarahkan hati hanya pada Allah dan kebenaran yang disampaikannya melalui Yesus Kristus, sehingga iman kita dapat bertumbuh dari pokok yang benar dan menuntun kita pada keselamatan, bukan kesesatan. (Fr. Albertus Aris Bangkit Sihotang)
Allah Raja Semesta, di antara berbagai tipu daya, semoga pikiran dan hati kami selalu dituntun oleh kebenaran. Anugerahkanlah Roh kebijaksaan-Mu, supaya kami jangan sampai tersesat, melainkan tetap hanya tertuju pada-Mu. Amin.