Jumat, 07 Februari 2020 Pekan Biasa IV Pw St. Yohanes Bosko, Imam Bac I. Sir. 47:2-11 Mzm. 18:31.47.50.51 Bac. Injil Mrk. 6:14-29
SAUDARA-saudari terkasih dalam Yesus Kristus, kapan terakhir kalinya kita berbuat yang benar? Lalu, apakah kita juga telah berbuat yang baik? Pertanyaan ini sederhana tetapi kadang sulit untuk dijawab. Kecil kemungkinan orang akan langsung menjawab ‘saya berbuat baik itu saat ….’ atau ‘saya berbuat yang benar itu saat…..’. Ditanya tetapi tidak dijawab, itulah yang sering kita lakukan. Mengapa? Karena kita tidak ingin perbuatan baik kita diketahui oleh orang lain. Lalu, kalau ditanya apakah kita percaya akan Yesus Sang Juruselamat, atau apakah kita yakin bahwa Ia akan menjawab permintaan kita, bagaimana jawaban kita? Apakah kita bisa menjawab ‘ya!‘ dengan yakin, atau justru ragu?
Dalam bacaan liturgi pada hari ini, kita bisa melihat dua gambaran akan keyakinan pada Yesus yang ditunjukkan oleh dua raja di zaman berbeda, yakni Daud dan Herodes. Daud tidak segan-segan untuk mengasihi Allah dan menghormati-Nya. Allah pun menjanjikan takhta dan kemuliaan di Israel kepada Daud. Sementara itu Herodes, raja yang termakan bujukan anak dan istrinya untuk membunuh Yohanes Pembaptis, ternyata diliputi keraguan. Keputusannya ini menarik karena Herodes sendiri mengakui bahwa Yohanes ialah ia yang benar dan suci, namun tetap memilih untuk mengikuti perkataan orang lain kendati ia telah melihat secercah kebenaran yang ditunjukkan oleh Allah.
Maka dari itu saudara-saudari yang terkasih, Tuhan mengingatkan kita untuk tidak ragu dalam mewartakan Kristus di mana-mana. Beranilah untuk mewartakan Kristus setiap waktu, dan jangan takut akan ancaman yang ada karena Yesus beserta kita. Beranilah untuk menjawab bahwa Yesus sungguh menyelamatkan dalam pengalaman hidup sehari-hari, jika kita mau terbuka kepada kasih karunia-Nya. Dengan ini, kita bisa membuktikan bahwa kasih Yesus itu berlaku untuk semua orang. Melalui tindakan kasih tersebut, kita telah mewartakan kebenaran dan kebaikan yang telah kita percayai dan wartakan, yakni Kristus sendiri.
[Frater Wolfgang Amadeus Mario Sara]