Jumat, 01 Mei 2020
Pekan III Paskah
Bac I. Kis 9:1-20
Mzm. 117:1.2
Bac. Injil. Yoh 6:52-59
Sebagai manusia yang berelasi dengan Tuhan, kedua bacaan hari ini menggambarkan bahwa pengalaman ketidakpercayaan itu justru yang membuat kita menjadi orang yang beriman kepada Tuhan. Bacaan pertama mengisahkan Saulus yang berniat membunuh pengikut Kristus. Perjumpaannya dengan Kristus membawa perubahan besar dalam diri Saulus. Dia mengalami metanoia, pertobatan mendasar dalam hidupnya. Injil hari ini mengisahkan orang Yahudi yang tidak percaya akan Roti Surga. Kata Yesus, barang siapa makan Tubuh-Ku dan minum Darah-Ku, ia akan hidup selama-lamanya.
Bagi kita, tentu peristiwa Roti Hidup ini kita mengerti dalam perayaan Ekaristi. Hosti kudus yang kita santap adalah Tubuh dan darah Kristus sendiri. Kristus yang sengsara, wafat dan bangkit bagi kita. Karena itu, kita hendak terbuka akan kabar sukacita namun juga tetap mampu menghayati penderitaan Kristus sebagai jalan menuju kemuliaan. Dengan demikian, kita dapat menjadi murid yang bersatu dengan Tuhan, dalam sukacita dan penderitaan salib. Sebagai rupa dan citra Allah, kita dapat senantiasa selalu berelasi dengan Allah dan potensi pribadinya bisa berkembang secara penuh hanya di dalam Allah (bdk.KGK 356).
Orang yang memiliki relasi khusus dengan Allah akan menyadari dirinya sebagai orang yang berdosa, namun sekaligus dapat menjadi perpanjangan tangan Allah di dunia ini. Kita dapat memperbaiki diri terus-menerus dan senantiasa mewartakan kasih Allah dalam kehidupan kita masing-masing. Bukan karena dosa, tapi karena relasi dengan Tuhan yang memampukan kita mengalahkan dosa-dosa kita.
Fr. Wolfgang Amadeus Mario Sara
Allah yang Maha Pengasih, syukur dan terima kasih atas segala kesempatan baik yang boleh kami miliki saat ini. Ampunilah kami bila kami bersalah dan bebaskanlah kami dari yang jahat. Berkatilah kami semua di mana pun kami berada dan sertailah kami selalu dalam mewartakan kebenaran dan kebaikan. Kami percaya hanya Engkaulah sumber segala yang baik dan benar. Amin.