Renungan Harian Selasa, 15 September 2020 Peringatan Wajib Santa Perawan Maria Berdukacita Bacaan : Ibrani 5 : 7 - 9 Injil : Yohanes 19 : 25 - 27 atau Lukas 2 : 33-35
Hari ini gereja merayakan Peringatan Wajib Santa Perawan Maria Berdukacita. Tujuh (sapta) dukacita Bunda Maria memberikan sebuah keteladan iman bagi kita perihal menghadapi peristiwa-peristiwa yang menyesakan hati dan jiwa.
Berikut Sapta Dukacita Bunda Maria : Nubuat Nabi Simeon, Pengungsian ke Mesir, Hilangnya Yesus di Bait Allah, Perjumpaan Maria dengan Yesus dalam Jalan Salib, Yesus Wafat, Lambung Yesus Ditikam dan Jenazah-Nya diturunkan dari Salib, dan Yesus Dimakamkan.
Kesedihan (dukacita) yang dialami Bunda Maria tidak menyurutkan iman dan pengharapannya di dalam Allah. Sikap dan teladan Bunda Maria ketika mengalami seluruh peristiwa menyesakan itu dihadapi dengan lapang dada. Apa yang membuat Maria begitu kuat menghadapi semua itu?
Iman yang tak tergoyahkan menjadi kekuatan Bunda Maria dalam mengalami dan bangkit dari segala kesedihannya. Ketaatannya, kesetiaannya dan keyakinannya pada Allah sangat kuat sehingga Bunda Maria mampu tegar.
Terkadang hidup kita begitu rapuh, iman kita begitu goyah, harapan kita pupus, dan semangat bangkit pun sirna manakala kita menghadapi peristiwa yang menyesakan jiwa. Belajar dari Bunda Maria hari ini semoga kita beroleh hikmat dan kekuatan baru.
Masih percayakah kita pada Allah jika pengalaman menyesakkan jiwa melanda kita? Tidak ada luka yang tidak bisa disembuhkan oleh Allah.
(RD David)