Selasa 14 Desember 2021
PW S Yohanes dari Salib
Bacaan I Zef 3:1-2.9-13
Bacaan Injil Mat 21:28-32
Dalam bacaan Alkitab kita hari ini, Tuhan Yesus memberikan perumpamaan tentang dua orang anak. Jika kita membaca ayat-ayat sebelumnya, maka kita akan mengerti bahwa perumpamaan ini sebenarnya lebih ditujukan kepada orang Farisi dan ahli Taurat. Yesus sendiri memberi perumpamaan tentang seseorang yang memiliki dua anak laki-laki. Ia meminta anak yang sulung untuk bekerja di kebun anggurnya. Anak yang sulung pun berkata “Ya”, tetapi ia tidak pergi. Kemudian orang tersebut pergi kepada anak yang bungsu dan meminta hal yang sama. Anak yang bungsu berkata “Tidak”, tetapi kemudian ia menyesal dan akhirnya pergi juga bekerja ke kebun anggur (ay. 28-30). Saya rasa, jika Tuhan Yesus menanyakan hal yang sama kepada kita, “Siapakah di antara kedua orang itu yang melakukan kehendak ayahnya?” Kita pun akan menjawab sama dengan jawaban orang Farisi dan ahli Taurat, yaitu anak bungsu, karena walaupun ia berkata “tidak”, tetapi ia akhirnya melakukan apa yang diminta bapanya.
Perumpamaan tentang dua orang anak yang hilang dalam Injil Markus tampak satu pola dengan kisah anak yang hilang, dalam Injil Lukas. Perumpamaan ini menjadi cara Yesus untuk menegaskan bahwa status atau posisi yang menentukan. Dalam kisah keselamatan, Allah lebih berkenan kepada mereka yang telinganya terbuka pada Sabda-Nya, yang hatinya terbuka untuk menjadi tempat tinggal Allah, dan yang kesukaannya adalah melakukan kehendak Allah. Dengan menyebut pemungut cukai dan pelacur, Yesus tentu saja tidak mengatakan bahwa perbuatan dosa mereka adalah hal yang benar, melainkan yang terjadi penekanan Yesus di sini adalah unsur pertobatan, bahwa mereka justru orang seperti inilah yang lebih mudah ingat akan Tuhan dan mau mendengarkan suara Tuhan. Ketika hati dipenuhi kesombongan, tiada ruang bagi siapa pun untuk terlibat dan membawakan berkat. Sebaliknya, hati yang tak punya sandaran dan kebanggaan apa-apa merupakan ruang terbuka yang dapat dipenuhi oleh kuasa Allah.
Fr. Galih