Sesuatu dalam Hal-hal kecil dan Terlupakan

Loading

Minggu, 23 Januari 2022

HM Biasa III

Bac I : Neh 8:3-5a.6-7.9-11

Mzm 19:8.9.10.15

Bac II : 1Kor 12:12-30

Injil : Luk 1:1-4;4:14-21

Injil hari ini merupakan suatu kisah yang menarik. Dalam Injil kita disuguhkan dengan kisah di mana Yesus membacakan Kitab Nabi Yesaya yang Ia bacakan dalam rumah Ibadat. “Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku, untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin; dan Ia telah mengutus Aku untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan penglihatan bagi orang-orang buta, untuk membebaskan orang-orang yang tertindas, untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang.” Dari apa yang dibaca oleh Yesus kita dapat melihat bawha apa yang termuat dalam Kitab Nabi Yesaya merupakan suatu gambaran akan “siapakah Yesus” dan hal tersebut diperkuat dengan apa yang disampaikan Yesus pada akhir Injil “Pada hari ini genaplah nas ini sewaktu kamu mendengarnya.” Dari apa yang terdapat dalam Injil Lukas yang kita dengarkan hari ini dapat dilihat bahwa penginjil inggin menunjukan Yesus sebagai sosok penyelamat manusia yang senantiasa hadir dalam hidup manusia. Namun apakah kita senantiasa menyadarinya?

            Sebagai seorang manusia kita hidup bersama dengan sesama di sekitar kita entah itu dengan orang tua, saudara, pasangan, sahabat, maupun teman kita. Dalam kebersamaan itu kita menjalani setiap rutinitas yang kita lakukan setiap harinya dan berlanjut setiap bulan dan sampai pada bertahun-tahun. Segala bentuk perjumpaan dan kegiatan tersebut membentuk rutinitas yang kerapkali kita jalani begitu saja, beragam perjumpaan dan kegiatan yang kita lakukan kerap mengalir begitu saja. Dari apa yang kita lakukan sehari-hari kita kerap lupa akan sosok Allah yang senantiasa menyertai langkah hidup kita sehari-hari, kita kerap lupa bahwa Yesus senatiasa menyertai kita dalam menapaki langkah hidup kita di dunia ini.

            Tidak dapat dipungkiri dalam keseharian dan rutinitas yang kita jalani sehari-hari kita kerap bertemu dengan orang yang sama berkali-kali, kita kerap menjalani rutinitas yang berulang-ulang dan kerap membuat kita lelah, kita kerap mendapatkan tugas yang seolah-olah teramat berat dan takdapat diatasi. Tanpa disadari kita kerap hanyut dalam rutinitas dan segala jenis kesibukan yang kita hadapi dan tidak jarang hal tersebut membuat kita terbebani dengan stres yang menumpuk. Kita lupa untuk mencoba melihat dan merasakan rahmat yang diberikan Allah bagi kita, tanpa disadari kita lupa akan Allah yang hadir dalam langkah hidup kita sehari-hari.

            Tidak dapat dipungkiri bahwa kita semua berada dalam masa-masa sulit, terlebih dengan adanya pandemi Covid yang mengubah segala jenis cara kita bersosialisasi, bekerja, belajar, dan beribadah. Beragam perubahan tersebut membawa kita pada budaya online, segala sesuatunya dilakukan secara tatap maya. Beragam perjumpaan, pekerjaan, pembelajaran, dan peribadatan dilakukan secara tatap maya yang mana hal tersebut jelas berbeda dengan perjumpaan secara langsung (real). Beragam perubahan yang ada dalam masa pandemi ini membawa kita pada segala pembatasan, beragam perubahan rutinitas yang membuat kita sulit bertemu satu dengan lainnya secara nyata sehingga membuat kita kerap terperangkap dalam “kesendirian.” Pada masa sulit ini kita kerap “hanyut” dalam rutinitas dan beragam tekanan yang ada sehingga kita lupa untuk menikmati hal-hal kecil yang ada di sekitar kita, kita kerap lupa menydarai mensyukuri segala rahmat yang diberikan Allah pada kita. Kita kerap lupa Yesus yang senantiasa hadir dalam hati kita dalam menapaki hidup di dunia ini.

            Hari ini Injil mengetuk hait kita dan mengingatkan kita bahwa Yesus senatiasa hadir dalam setiap rahmat-Nya yang mungkin kerap kita tidak sadari. Kita kerap lupa untuk mensyukuri bahwa kita masih bisa bangun di hari ini, kita lupa untuk bersyukur untuk nafas yang masih bisa kita hirup, makanan yang kita bisa nikmati hari ini, segelas kopi atau teh yang masih dapat kita nikmati, sebuah buku yang dapat kita baca, pendidikan yang masih kita bisa jalani, beragam perjupaan maya dengan mereka yang berkomunikasi dengan kita, orang-orang yang senantiasa hadir bersama kita entah itu orang tua, saudara, maupun teman yang hidup dan tinggal serumah dengan kita. Kita kerap lupa untuk mensyukuri hal-hal kecil yang ada dalam hidup kita sehingga kita kerap lupa untuk mensyukuri rahmat Tuhan bagi kita.

            Hari ini kita diignatkan untuk senantiasa bersyukur. Mensyukuri beragam hal kecil yang ada dalam hidup kita, sehingga kita bisa merasakan rahmat Allah yang sebelumnya tidak kita rasakan dalam hidup kita sehari-hari. Saat ini kita mungkin berada dalam beragam perubahan yang tidak menyenangkan, beragam perubahan yang membuat tidak nyaman dan bahkan membuat sulit merasakan Kasih dan Karunia Tuhan dalam hidup kita. Namun sekalipun demikian kita diingatkan untuk senantiasa menyadari Kasih Tuhan dalam setiap hal kecil yang ada dalam rutinitas dan perjumpaan kita sehari-hari sehingga kita mampu menyadari bahwa “terkadang Tuhan tampak jauh, namun Ia sedekat air mata mu.” Tuhan memberkati.

Fr. Dismas Aditya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Enable Notifications OK No thanks