Tolak Kuasa Kegelapan

Loading

Rabu, 09 Februari 2022

Pekan Biasa V

Bac I. 1Raj 10:1-10

Mzm. 37:5-6.30-31.39-40

Injil. Mrk 7:14-23

Beberapa tahun belakangan ini semua orang di dunia harus menghadapi hal-hal terberat dan tak terprediksi seperti kehilangan, kematian, kemerosotan, kemarahan, keserakahan, dan kehampaan. Semuanya ini menyebabkan semua orang harus bertarung dengan kondisi hidup yang tidak konsisten dan selalu berubah-ubah. Banyak masalah-masalah yang mulai muncul di kehidupan sosial kita. Tatkala sebagian orang menghalalkan berbagai cara jahat untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

Dalam injil, Yesus mengajak umat beriman untuk memurnikan kembali hati dan pikiran yang selama ini selalu diliputi oleh kegelapan. Kondisi yang kita lalui sekarang memang penuh keterbatasan yang akhirnya membuat kita tidak dapat maksimal dalam mengerjakan sesuatu hal. Bakan kita merasa apa yang sudah dikerjakan malahan tidak membuahkan hasil apa pun. Alhasil, kita mencari-cari cara jahat untuk menghasilkan sesuatu yang banyak dalam waktu yang singkat. Keinginan, hasrat, dan kenikmatan yang selalu kita cari justru tidak menghasilkan berkat Kristus. Sebab kita tidak cukup merasa puas dengan hasil kerja yang sudah dilakukan. Ketidakpuasan inilah yang akan membuat orang-orang sulit untuk “bersyukur” atas kelimpahan yang telah diterimanya.

Dalam bacaan pertama kita telah melihat kebijaksaan raja Salomo yang membuat ratu Syeba kagum terhadap dirinya. Melalui hal ini kita sebagai umat beriman dapat bersikap seperti Salomo yang tetap rendah hati, tidak sombong, tidak serakah, dan berpegang pada imannya. Sikap ini membuat Salomo dipenuhi hikmat dari Allah yang tak ternilai. Maka, sebagai umat beriman yang taat kepada-Nya. Kita harus kembali memurnikan hati dan pikiran yang selama ini membuat kita menutup diri dari jalan terang Allah dan jadilah seperti Salomo yang bijaksana, yang mampu merendahkan hati kepada sesamanya. Bahkan dia tidak memikirkan tindakan jahat sama sekali untuk menguasai ratu Syeba atau sesama kaumnya. Begitu juga kita, janganlah ada keinginan menguasai sesama kita melalui tindakan jahat. Sebab, ingatlah bahwa tindak-tanduk kita di dunia adalah kunci keselamatan yang akan diterima umat beriman diakhir kehidupan.

Fr. Joel

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

error: Content is protected !!
Enable Notifications OK No thanks