Sabtu, 12 Februari 2022
Pekan Biasa V
Bac I. 1Raj 12:26-32;13:33-34
Mzm 106:6-7a.19-20.21-22
Injil. Mrk 8:1-10
Segala sesuatu membutuhkan gerakan dari hati. Seseorang yang sedang sakit akan terus beraktifitas bila hatinya ingin bergerak. Sebaliknya, seseorang yang fisiknya kuat dan sehat akan jatuh sakit ketika hatinya terluka, sedih, kecewa, dan stres. Hati adalah energi bagi manusia. Manusia dapat melakukan segala sesuatu bila didasari oleh keinginan hati yang kuat. Injil hari ini mengajak kita untuk merawat hati kita, mengapa demikian? “Hati Yesus tergerak oleh belaskasihan”. Hal tersebut menandakan bahwa hati adalah sumber segala perbuatan. Ketika orang bertanya bagaimana kita dapat menjadi lebih baik, maka jawabannya adalah rawatlah hati kita.
Makanan yang digandakan oleh Tuhan berasal dari kekuatan hati. Dia memiliki rasa bersyukur yang besar. Ketika kita bersyukur maka kita akan mendapatkan sesuatu yang lebih indah. Sebenarnya hal inilah yang diinginkan Tuhan. Dalam masa covid sekarang, sebagian umat beriman mengeluh kepada Tuhan dan bertanya mengapa Tuhan tidak menghilangkan covid ini? Ingat, Tuhan kita bukanlah Tuhan yang menyelesaikan masalah kita, Tuhan menggandeng tangan kita di tengah masalah itu. Tuhan menemani kita menghadapi masalah yang ada bukan menyelesaikannya.
Orang orang yang bisa bersyukur akan mendapatkan anugerah melimpah. Syukur adalah ungkapan hati yang kuat dari orang beriman. Jangan heran bila orang orang yang bersyukur akan merasakam kebahagiaan hidup. Mereka merasa segala sesuatu yang diterima bukan hanya untuk dirinya sendiri. Mereka hanya penyalur rahmat dari Tuhan. Maka, yang perlu kita lakukan adalah saling menjalin relasi dengan orang lain. Kita hanya perlu mengucap syukur yang akan menghasilkan rasa berbagi. Hati kita berbunga ketika kita dapat menggerakkan orang lain untuk bersyukur.
Fr. Albertus Andre