Kamis, 24 Maret 2022
Hari Biasa Pekan Prapaskah III
Bacaan I : Yer. 17: 23-28
Mazmur : Mzm 85:1-2.6-7.9-9
Bacaan Injil : Luk. 11: 14-23
Keluarga adalah sebuah kelompok sosial atau lingkungan terkecil yang terdiri atas beberapa individu yaitu ayah, ibu, dan anak. Di dalam ajaran Gereja Katolik, keluarga diyakini sebagai Ecclesia Domestica atau Gereja rumah tangga. Di dalam keluarga itu, ajaran Katolik meyakini bahwa keluarga adalah Gereja. Hal itu berarti bahwa keluarga adalah persekutuan iman dan persemaian iman sejati. Hal tersebut juga yang menjadi salah satu alasan bahwa perkawinan di dalam Gereja Katolik adalah sebuah peristiwa yang sakral. Perkawinan tersebut didasarkan akan cinta dan kasih tanpa paksaan dari siapa pun. Perkawinan itu diyakini sebagai persatuan Kristus dengan Gereja-Nya.
Bacaan Injil hari ini mengisahkan peristiwa Yesus mengusir setan Di dalam peristiwa tersebut, banyak orang yang meragukan kekuasaan Yesus akan setan. Apa yang dilakukan oleh Yesus dianggap datang dari kuasa Beelzebul. Namun Yesus mengatakan bahwa “setiap kerajaan yang terpecah-pecah pasti binasa, dan setiap rumah tangga yang terpecah-pecah pasti runtuh.” Melalui perkataan Yesus itu, kita sebagai umat beriman perlu merefleksikannya. Yesus mengajarkan kepada kita bahwa pertengkaran, perpecahan, keraguan, dan rasa benci itu dapat membawa kebinasaan dan keruntuhan. Hukum kasih sayang yang diajarkan oleh Yesus kepada kita perlu kita teladani di dalam komunitas kecil Gereja, yaitu keluarga.
Bacaan Injil hari ini mengajak kita untuk menjaga kerukunan dan keutuhan keluarga kita. Bukan hanya untuk menjauhkan kebinasaan dari keluarga kita, namun juga untuk menjaga kesatuan Kristus dengan Gereja-Nya, yaitu keluarga. Seperti yang sudah dikatakan sebelumnya bahwa keluarga adalah Gereja yang disatukan melalui perkawinan antara suami dan isteri. Pertama-tama yang bertanggung jawab atas keluarga adalah suami dan isteri, namun peran anak juga sangat dibutuhkan dalam menjaga kesatuan keluarga. Oleh karena itu, mari kita menjaga Gereja (keluarga) dengan memberikan cinta dan kasih di dalamnya.
Fr. Emanuel Bryan Aldo Pradipta