Rabu, 27 April 2022
Kis 5:17-26
Mzm 34:2-3,4-5,6-7,8-9
Yoh 3:16-21
“Tetapi barangsiapa melakukan yang benar, ia datang kepada terang, supaya menjadi nyata, bahwa perbuatan-perbuatannya dilakukan dalam Allah” Yoh 3:21
Pada musim-musim tertentu, sering dijumpai banyak laron atau serangga terbang yang beterbangan mencari dan mengerumuni cahaya lampu yang berpendar di rumah-rumah. Jika dibayangkan bersama, cahaya lampu itu menjadi tujuan serangga-serangga tersebut, alasan mereka untuk terbang, bahkan menjadi sumber hidup mereka. Dan serangga-serangga itu adalah kita yang setiap tahun hadir pada vigili Paskah untuk mendatangi, mendekati, mencari, mengerumini, dan mencapai cahaya lilin Paskah, yaitu Kristus cahaya dunia. Terang lilin itu, lambang kehadiran Kristus dalam dunia, cahaya kebangkitan, bukti begitu besar kasih Allah pada kita (Yoh 3:16), adalah sumber iman kita, sumber dan puncak hidup kita. Daripadanya, kita memetik seberkas cahaya untuk kita resapkan dalam hati, untuk menyalakan api semangat yang redup dan mati, untuk kita bawa pulang dan kita bawa dalam setiap keseharian kita. Bersama Sang Cahaya dan di dalam Cahaya itu, kita memperoleh hidup kekal.
Namun, sungguhkah cahaya itu bernyala terus dalam hati dan hidup kita? Ataukah terang itu ikut padam ketika kita meniupnya sesudah ritus dan sesudah misa? Atau memang, terang itu tidak bermakna apa-apa bagi kita? Jangan-jangan, kita memang lebih menyukai kegelapan daripada terang, karena kita lebih memilih diliputi kejahatan dan dosa (Yoh 3:19-20).
Pada pekan kedua Paskah ini pun, kita diingatkan untuk merenungkan kembali Cahaya itu, Kristus yang bangkit, yang telah kita terima sebagai sumber dan puncak hidup iman kita. Semoga Cahaya itu senantiasa tinggal dalam hati kita dan menjadi nyata dalam hidup kita. Semoga Terang itu tiada henti memancarkan sinar dalam perbuatan-perbuatan kita yang dilakukan dalam Allah. Karena dengan cahaya itu pula para Rasul memiliki sinar yang memampukan mereka terlepas dari penjara dan mewartakan kebenaran akan Kristus yang bangkit (Kis 5:19-20).
Fr. Widyawan