Sabtu, 1 Oktober 2022
Bacaan Pertama : Yes. 66:10-14c atau 1 Kor. 12:31-13:13
Mazmur Tanggapan : Mzm. 131:1,2,3
Bacaan Injil : Mat. 18:1-5
Dalam injil hari ini, Yesus ingin memberikan sebuah teguran keras kepada kita tentang sikap egois yang selalu memengaruhi kehidupan kita. Para murid yang dengan percaya diri bertanya kepada Yesus tentang siapakah yang terbesar di dalam Kerajaan Surga. Namun, Yesus mengambil seorang anak kecil dan menjadikannya sebagai sebuah perumpaan tentang siapakah yang layak untuk masuk ke dalam Kerajaan Surga. Pertanyaannya, mengapa Yesus mencontohkan anak kecil itu sebagai pribadi yang layak untuk masuk ke dalam Kerajaan Surga? Sebenarnya seorang anak kecil selalu dilihat sebagai pribadi yang suci dan tanpa dosa. Mereka pun bahkan belum menyadari akan apa yang telah mereka lakukan. Pribadi seperti inilah yang sebenarnya layak untuk masuk ke dalam Kerajaan Surga. Pertanyaan selanjutnya adalah, apa syarat seseorang dapat masuk ke dalam Kerajaan Surga? Dalam Injil hari ini Yesus dengan tegas mengatakan bahwa orang yang layak untuk masuk ke dalam Kerajaan Surga adalah mereka yang mau bertobat dan merendahkan diri.
Pada hari ini pula Gereja merayakan Pesta Santa Teresia dari Kanak-Kanak Yesus. Santa Teresia adalah pribadi yang penuh cinta. Salah satu kata-kata paling menarik dari Santa Teresia adalah “Tuhan tidak menginginkan kita untuk melakukan ini atau pun itu, Ia ingin kita mencintai-Nya”. Pribadi yang selalu penuh cinta pun menunjukan bahwa Santa Teresia merupakan salah satu pribadi yang pantas untuk masuk ke dalam golongan para kudus di Surga.
Refleksi yang dapat kita ambil pada hari ini adalah untuk dapat menjadi pribadi yang layak menjadi bagian dari kelompok para kudus di surga, kita pun harus memiliki sikap pertobatan, rendah hati, dan penuh cinta. Pertanyaan renungan untuk kita semua, apakah kita sudah menjadi seperti seorang anak kecil yang memiliki hati yang penuh cinta? Apakah kita sudah merendah dan siap untuk bertobat dalam menjalani hidup ini? Tuhan Memberkati Kita Semua.
Fr. Wilhelmus Fenyapwain