Kamis, 27 Oktober 2022
Hari Biasa, Pekan Biasa XXX
Bacaan I : Ef 6:10-20
Mazmur : Mzm 144:1.2.9-10
Injil : Luk 13:31-35
Sama seperti induk ayam mengumpulkan anak-anaknya di bawah sayap, tetapi kalian tidak mau.
Bacaan-bacaan pada hari ini, kita melihat banyak menceritakan tentang perlindungan. Umumnya, orang berlindung dari kekuasaan negatif atau kekuasaan “gelap”. Bagaimana orang berlindung dari kekuasaan tersebut? Manusia kerapkali berlindung dengan kekuatan yang dapat musnahkan serangannya. Manusia mengenal dengan “bela diri”, ia akan mengeluarkan “senjata” yang berguna menjaga keamanannya. Namun bagaimana dengan bacaan-bacaan pada hari ini? Apakah kita hanya mengandalkan “senjata duniawi”? atau kita menggunakan perlengkapan senjata Allah untuk melawan tipu muslihat Iblis (Bdk. Ef 6:11).
Saudara-saudari, kita tidak dapat menghapus adanya kuasa kegelapan. Kita tidak dapat menghindar dengan menghiraukan begitu saja. Akan tetapi, kita dapat melawan serta bertahan dengan perlengkapan senjata Allah. Dalam kehidupan, banyak tantangan yang menjadi gambaran roh-roh jahat. Kita dapat melewati hal tersebut dengan senjata Allah dan berlindung dalam “sayap Allah” untuk kita dapat berdiri tegak melawan roh-roh jahat atau penghalau perjalanan kehidupan kita.
Saudara-saudari yang terkasih, kehidupan kita bukan terhalau dengan adanya roh-roh jahat yang semata terlihat. Kita kerap kali dinaungi dengan ketakutan. Banyak ketakutan yang dapat menghambat kita. Hal tersebut menjadi roh-roh jahat yang dapat menjadi penghambat untuk kita dekat dan bernaung pada Tuhan. Tuhan tidak akan meninggalkan kita dalam kuasa kegelapan. Tuhan senantiasa “mengumpulkan serta memberikan perlindungan terhadap kita anak-anak-Nya”. Kita tidak perlu bimbang atau takut dalam menghadapinya. Kita dapat mengenakan “perlengkapan senjata Allah, untuk kita dapat bertahan”. Semoga kita dapat berlindung melalui “perlengkapan senjata Allah” untuk kita dapat berjalan dalam kehidupan dengan kenyamanan, untuk kita melawan kuasa kegelapan yang menghalangi kita.
Fr. Egia Andika Surbakti