Ampunilah Dengan Hati

Loading

Senin, 7 November 2022

Bacaan Pertama   :Titus 1:1-9

Mazmur               :24:1-2,3-4ab,5-6

Bacaan Injil         :Lukas 17:1-6.

“Jikalau saudaramu berbuat dosa, tegurlah dia, dan jikalau ia menyesal, ampunilah dia.”

            Renungan pada hari ini akan saya mulai dengan sebuah kisah yang terjadi pada 13 Mei 1981, dimana Paus Yohanes Paulus 2 ditembak oleh seseorang bernama Mehmed Ali Agca yang berasal dari Turki. Ada empat peluru yang bersarang di tubuh Paus Yohanes Paulus 2 saat itu, hal ini tentu membuat kita berpikir bahwa suatu keajaiban jika ada yang bisa selamat. Hal itu membuat dunia gempar dan bahkan banyak orang yang mengutuk kejadian tersebut. Namun, hal yang mengejutkan terjadi Paus selamat dari insiden tersebut dan meminta agar seluruh umat katolik untuk mendoakan pria yang telah menembaknya itu. Bahkan Paus juga mengunjungi pria tersebut dan berbincang-bincang dan dari perbincangan tersebut Paus sungguh telah memaafkan tindakan Mehmed.

            Saudara-saudari yang terkasih pada hari ini injil mengajak kita untuk kembali melihat dan menyadari bahwa, saat ini banyak perbuatan-perbuatan dosa yang terjadi di dunia. Perbuatan-perbuatan tersebut terkadang merugikan kita dan menggangu kehidupan kita. Injil pada hari ini berkisah tentang Yesus yang mengecam dan menunjukkan ketidaksukaannya pada orang yang melakukan penyesatan. Akan tetapi, hal yang selanjutnya dikatakan oleh Yesus adalah bagaimana sikap kita untuk mengampuni mereka yang berbuat dosa saat mereka menyesali perbuatannya. Pengampunan mungkin adalah sebuah hal yang membingunkan bagi banyak orang, karena kita ragu untuk bisa benar-benar mengampuninya atau tidak.

            Dalam hal ini kita perlu lagi melihat sosok Paus Yohanes Paulus 2 yang mengampuni orang yang telah melukainya dan bahkan hampir menghilangkan nyawanya. Pengampunan sudah diberikan kepada orang tersebut bahkan sebelum Paus mendengar bahwa si pelaku telah menyesali perbuatannya. Kita perlu belajar untuk mengiklaskan dan memberikan pengampunan kepada setiap orang yang telah bersalah pada kita, dan tentu akan ada kecerahan bagi si pendosa untuk kembali ke jalan yang benar. Dengan mengampunih sepenuh hati akan membuat kita mampu menjalani hari-hari tanpa beban hati, jadi maukah kita menjadi seperti Paus Yohanes Paulus 2 yang mau memberikan pengampunan kepada orang yang berdosa? Tuhan memberkati.

Fr. Giovanni Christian Tholla

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

error: Content is protected !!
Enable Notifications OK No thanks